DPRD Provinsi Kalimantan Timur berharap adanya bantuan dari Pemerintah Pusat untuk menambah ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 yang tenaga medis semakin berkurang.


Anggota DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachelvi di Samarinda, Rabu, mengatakan saat ini pergerakan kasus COVID-19 di Kaltim mulai meningkat, sehingga jumlah tenaga medis yang turun ke lapangan untuk melawan virus tersebut tentunya juga bertambah.

“Dibandingkan dengan jumlah pasien yang ada, baik yang dalam pemantauan, maupun yang poisitif terinfeksi corona. Ketersediaan APD untuk para tenaga medis juga mengkhawatirkan. Bukan hanya terbatasnya APD, bahkan informasinya juga kekurangan,” kata Reza.

Reza mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak memanfaatkan kondisi saat ini demi keuntungan pribadi. Seperti melakukan penimbunan masker dan hand sanitizer untuk dijual dengan harga mahal.

“Kalalu ada oknum yang sengaja melakukan penumpukan, kemudian dijual dengan harga mahal. Ini tidak bisa dibiarkan dan harus ditindak tegas,” tegas Reza.

Logo-DPRD Kaltim (Dok Antaranews Kaltim)


Politikus Gerindra ini meminta kepada seluruh masyarakat untuk turut membantu meringankan beban para tenaga medis dengan tidak membeli atau menumpuk APD seperti masker dan hand sanitizer secara berlebihan.

“Kalau masyarakat membeli secara berlebihan untuk kebutuhan pribadi, otomatis akan menimbulkan kelangkaan. Akibat kelangkaan itu, akan menimbulkan niat jahat dari para oknum yang tidak bertanggungjawab,” sesalnya.

Untuk itu, Reza meminta kepada pemerintah untuk mengeluarkan batasan pembelian APD yang digunakan, sehingga tidak ada lagi yang membeli kebutuhan APD secara berlebihan.

“Karena yang sangat membutuhkan APD itu tenaga medis yang bertugas di rumah sakit. Jadi, mereka harus diprioritaskan untuk menggunakan APD saat merawat pasien yang terkena corona. Mari sama-sama saling membantu dan mengerti,” tandasnya.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020