Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau Kalimantan Timur mendatangkan tenaga ahli untuk meneliti Jalan Bujangga di Tanjung Redeb yang amblas sepanjang 100 meter dengan kedalaman sekitar satu meter.

"Tenaga ahli didatangkan untuk melakukan penyelidikan, dengan proses pengambilan sampel tanah membutuhkan waktu beberapa hari. Pasalnya, sampel tanah yang diambil tidak hanya pada satu titik tetapi di beberapa titik, menyesuaikan data yang dibutuhkan tenaga ahli," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir H Taufan Majid MM, Senin, mengenai perkembangan penanganan Dinas PU Berau terhadap Jalan Bujangga yang amblas.

Menurut dia, langkah itu baru pengambilan sampel pada daerah stabil, selanjutnya pada bagian yang ekstrim dan membutuhkan waktu agak lama, dan kegiatan pengambilan sampel tanah itu juga merupakan langkah tanggap darurat.

Karena, katanya, berdasarkan hasil kajian itu dapat diambil langkah-langkah pekerjaan berikutnya.

"Pengambilan sampel tanah merupakan upaya agar dapat dilakukan tindakan, agar jalan dapat kembali dilintasi. Jika memang memungkinkan untuk ditimbun, kami akan upayakan dalam waktu dekat ini, agar aktivitas masyarakat tidak terhambat," kata Taufan.

Sementara itu, Kontraktor PT Kali Raya Sari selaku kontraktor membuat turap ulin sepanjang 20 meter di tepi halaman rumah warga untuk mengantisipasi terjadinya longsor.

Sejak dilakukan pengalihan rute akibat amblasnya Jalan Bujangga, keluhan terus muncul dari warga, terutama yang rumahnya berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Demikian halnya dengan masyarakat pengguna jalan dari arah Tanjung Redeb ke Teluk Bayur yang terpaksa mengambil jalan melingkar melewati jalan Ring Road.

Masyarakat meminta pemerintah daerah segera mengambil sikap dan merespons keluhan masyarakat agar jalan protokol yang amblas sejak Kamis (24/5) pekan lalu, segera diperbaiki dan dilakukan penanganan darurat.

Pejabat Pelaksanan Teknis Kegiatan (PPTK) DPU, Nanang Bakran, di lokasi menyebutkan untuk perbaikan jalan yang rusak akibat ambles masih menunggu hasil penelitian dan kajian.

"Saat ini tim yang dipercayakan oleh Dinas PU masih melakukan pengkajian termasuk mengumpulkan data penyebab amblasnya jalan. Kalau hasil kajiannya sudah ada, akan dilakukan perbaikan," ujarnya.

Untuk perbaikan kerusakan jalan maupun pengerjaan turap, lanjut Nanang, perlu kehati-hatian karena kondisi tanah yang sulit diprediksi.

Ia mengatakan, hasil dari sampel tanah belum dipastikan kapan selesai, karena wilayah yang diteliti tergolong ekstrem, sehingga tingkat kesulitan dan kerawanannya sangat tinggi, sementara standar kedalaman yang harus diambil sampelnya sekitar 40 meter.  (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012