Wakil Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Hamdam, menyatakan kasus kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak perlu menjadi perhatian serius karena tindakan asusila tersebut bisa jadi meluas kalau tidak ada pencegahan.

"Kami prihatin dengan jumlah kasus kekerasan anak yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara," ucap Hamdam ketika ditemui di Penajam, Jumat.

Berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga Akhir Februari 2020 sembilan anak dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual.

"Ini persoalan yang harus mendapat perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dinas terkait," kata Hamdam.

Wabup menginstruksikan Dinas P3AP2KB Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan tindakan nyata di masyarakat untuk menekan angka kekerasan terhadap anak tersebut.

Hamdam meminta petugas Dinas P3AP2KB Kabupaten Penajam Paser Utara lebih sering turun ke lapangan, karena kemungkinan masih ada korban kekerasan terhadap anak yang belum dilaporkan.

"Dinas terkait harus lebih sering turun ke lapangan karena bisa saja ada korban yang belum terlaporkan," ujarnya.

"Minimal ada laporan berkala satu bulan sekali agar bisa dijadikan gerakan nyata untuk mengurangi kekerasan terhadap anak." ucap Hamdam.

Kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak tersebut, menurut Wabup, merupakan kejahatan serius yang perlu diantisipasi bersama seluruh lapisan masyarakat.

Peran keluarga untuk mengantisipasi kekerasan terhadap anak, lanjut Hamdam, juga sangat penting sebab tidak sedikit kasus yang terjadi pelakunya di lingkungan terdekat anak.

"Orang tua harus lebih meningkatkan pengawasan perhatian kepada anak karena diketahui pelaku kekerasan terhadap anak itu masih di lingkungan terdekat korban, dan kami berharap pelaku diberi sanksi berat agar jera," ujarnya.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020