Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Kawasan laut Derawan belum masuk dalam destinasi "Sail International", sehingga semua pihak dan pemangku kepentingan di Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Berau, yang terlibat untuk mewujudkan Sail Derawan harus bekerja keras.

"`Sail Derawan` sudah menggema seantero Tanah Air. Namun, gaung ini bisa saja tak berujung, karena Derawan belum masuk `Sail International`," kata Ketua Komisi II DPRD Berau Ir Burhan di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Sabtu.

Belum lama ini rombongan Komisi II DPRD Berau mengikuti studi banding pelaksanaan Sail di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Menurut dia, banyak hal sebetulnya yang harus dilakukan, salah satu yang harus dilaksanakan dengan segera adalah memasukkan Pulau Derawan harus sebagai salah satu titik poin yang dilewati "Sail International".

Ia mengatakan, upaya pendaftaran maupun berbagai upaya pendekatan harus dilakukan dengan penggiat Sail International di Darwin, Australia.

Hal lain, katanya, Pemprov Kaltim juga harus gencar melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat, melalui berbagai kementerian terkait agar bisa mendapatkan Keputusan Presiden tentang Sail Derawan.

"Di Bangka Belitung saja, semua baru selesai setelah empat tahun mengawal Kepres tersebut," kata Burhan.

Ia juga melihat bahwa kunci sukses terlaksananya Sail Derawan berada di tangan seluruh pihak yang terlibat di tingkat Kabupaten maupun provinsi.

Berbagai kegiatan besar juga pernah dilaksanakan di Berau yang melibatkan banyak pihak, termasuk kegiatan internasional yang diselenggarakan di Pulau Derawan dan Pulau Maratua.

Burhan mengatakan, dari hasil pertemuan dengan Pemkab Bangka Belitung diperoleh gambaran bahwa selain kegiatan yang berlangsung di laut, juga beberapa kegiatan sosial lainnya menjadi bagian dari kemasan Sail Derawan di bawah koodinasi langsung kementerian terkait.

"Intinya, kita persiapkan infrastruktur, sambil menyiapkan berbagai pendekatan dan keperluan yang mendukung terselenggaranya Sail Derawan tersebut," kata Burhan.  (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012