Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Penajam Paser Utara penting seiring rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur, kata Ketua DPRD setempat Jon Kenedi.
"Masyarakat atau SDM di Kabupaten Penajam Paser Utara harus siap menerima dan mampu bersaing dengan dipindahkannya ibu kota," ujar Jon Kenedi di Penajam, Selasa.
"Minimal pemerintah kabupaten dapat mempersiapkan SDM yang memiliki daya saing, jangan sampai sudah menjadi ibu kota, SDM belum siap bersaing," ucap politikus Partai Demokrat tersebut.
Peningkatan atau pengembangan SDM untuk menghadapi persaingan, menurut Jon Kenedi sangat penting, sehingga setelah jadi ibu kota masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara tidak menjadi pengangguran.
Oleh karena itu, lanjut ia Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus menyiapkan program untuk peningkatan SDM bagi masyarakat setempat.
"Peningkatan SDM itu agar nantinya masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki kesiapan secara mental dan daya saing setelah pembangunan infrastruktur ibu kota negara rampung.
Salah satu pengembangan SDM tersebut, tambahnya dengan menempatkan masyarakat di BLK (balai latihan kerja) agar dapat memperoleh dan meningkatkan ketarampilan atau keahlian.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara selama ini selalu mengirimkan masyarakat ke BLK yang ada di wilayah Kalimantan Timur, seperti di BLK Kota Balikpapan dan Samarinda.
"Tapi masyarakat yang dikirim ke BLK itu kuota atau jatahnya terbatas dan kompetensi bidang keahliannya juga terbatas," kata Jon Kenedi.
DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, tegasnya mendukung apabila pemerintah kabupaten membangun BLK di daerah setempat dengan kategori keahlian sesuai kebutuhan.
Jon Kenedi menimpali lagi, dengan ditetapkannya Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai wilayah ibu kota negara Indonesia yang baru, tentunya peningkatan SDM lokal sangat penting agar dapat bersaing di dunia kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Masyarakat atau SDM di Kabupaten Penajam Paser Utara harus siap menerima dan mampu bersaing dengan dipindahkannya ibu kota," ujar Jon Kenedi di Penajam, Selasa.
"Minimal pemerintah kabupaten dapat mempersiapkan SDM yang memiliki daya saing, jangan sampai sudah menjadi ibu kota, SDM belum siap bersaing," ucap politikus Partai Demokrat tersebut.
Peningkatan atau pengembangan SDM untuk menghadapi persaingan, menurut Jon Kenedi sangat penting, sehingga setelah jadi ibu kota masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara tidak menjadi pengangguran.
Oleh karena itu, lanjut ia Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara harus menyiapkan program untuk peningkatan SDM bagi masyarakat setempat.
"Peningkatan SDM itu agar nantinya masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki kesiapan secara mental dan daya saing setelah pembangunan infrastruktur ibu kota negara rampung.
Salah satu pengembangan SDM tersebut, tambahnya dengan menempatkan masyarakat di BLK (balai latihan kerja) agar dapat memperoleh dan meningkatkan ketarampilan atau keahlian.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara selama ini selalu mengirimkan masyarakat ke BLK yang ada di wilayah Kalimantan Timur, seperti di BLK Kota Balikpapan dan Samarinda.
"Tapi masyarakat yang dikirim ke BLK itu kuota atau jatahnya terbatas dan kompetensi bidang keahliannya juga terbatas," kata Jon Kenedi.
DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, tegasnya mendukung apabila pemerintah kabupaten membangun BLK di daerah setempat dengan kategori keahlian sesuai kebutuhan.
Jon Kenedi menimpali lagi, dengan ditetapkannya Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai wilayah ibu kota negara Indonesia yang baru, tentunya peningkatan SDM lokal sangat penting agar dapat bersaing di dunia kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020