DPRD Provinsi Kalimantan Timur berharap Rancangan Undang-Undang ( RUU) yang tengah digarap oleh Pemerintah Pusat yakni terkait investasi dan Penanaman Modal Daerah memberikan prioritas untuk kepentingan daerah.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Nisya Listiyono mengharapkan Rancangan Undang-Undang tentang Investasi dan Penanaman Modal Daerah harus sejalan dengan peningkatan sumber daya manusia lokal sehingga keberadaan investor bisa memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi daerah.
"Pemerintah daerah juga harus berperan aktif dan bersinergi terkait RUU ini,” ujarnya di Samarinda, Senin.
Apalagi dengan adanya omnibus law atau penyederhanaan perundang-udangan yang tengah digaungkan pemerintah pusat saat ini. Pernyataan tersebut muncul karena tumpang tindihnya regulasi, khususnya menyoal investasi.
"Penyederhanaan perundaang-udangan itu terkait mekanisme perijinan yang hari ini seharusnya tidak berbelit-belit dan menjadi hambatan bagi para investor. Karena selama ini, para investor banyak mengeluhkan perijinan yang terlalu berbelit-belit,” ucap pria yang akrab disapa Tiyo ini.
Menurut politikus Golkar ini, minat-minat investor baik lokal maupun asing, harus disambut baik guna perkembangan perekonomian daerah.
Namun demikian, lanjut Tiyo tetap mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya khususnya asas manfaat untuk kepentingan daerah.
"Banyak investasi yang akan masuk bagus sekali, tetapi tetap harus memperhatikan kearifan lokal, jangan sampai mengganggu ekosistem alam,” tegasnya.
Tiyo menjelaskan, pemerintah perlu memproteksi diri sebelum RUU Tentang Investasi dan Penanaman Modal Daerah ini diterapkan.
Seperti kata dia, RUU tersebut harus menyesuaikan dengan tata ruang daerah.
"rencana investasi yang masuk juga harus disesuaikan dengan RTRW kita,” imbuhnya.
Selain itu, agar investasi yang masuk benar-benar menjadi penggerak perekonomian masyarakat, Pemerintah pusat, harus menekankan kepada pemilik modal agar memberi porsi yang besar kepada tenaga kerja lokal.
"Jangan sampai kita hanya sebagai penonton, sedangkan investornya malah bawa tenaga kerja yang lebih banyak dari daerahnya,” tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020