Samarinda, (ANTARA) - Polresta Samarinda, Polda Kalimatan Timur, melibatkan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) untuk mengantisipasi geng motor.
Kepala Satuan Bimmas Polresta Samarinda, Komisaris Musrifin Umar, Rabu, menyatakan, FKPM merupakan sebuah wadah yang menghimpun beberapa elemen termasuk tokoh masyarakat di tingkat RT hingga kelurahan.
"Kami menjamin, sampai saat ini belum ada kelompok geng motor di Samarinda. Untuk mengantisipasi munculnya geng motor yang dinilai kerap melakukan aksi kriminal itu maka kami telah meminta peran FKPM di setiap kelurahan agar membaca setiap gejala kemungkinan munculnya kelompok itu," ungkap Musrifin Umar.
Namun, Musrifin Umar tidak menampik adanya kelompok remaja yang kerap melakukan aksi balapan liar di Samarinda.
Selain telah melakukan tindakan represif, kata dia, polisi juga terus berupaya mengambil langkah persuasif agar balapan liar yang umumnya dilakukan kalangan pelajar itu bisa dicegah.
"Tindakan represif tetap kami lakukan dan selama dua pekan terakhir telah diamankan lebih 400 unit motor yang digunakan balapan liar. Namun, langkah persuasif termasuk peran FKPM dengan melakukan identifikasi remaja di setiap kelurahan yang kerap melakukan aksi balap liar. Dari data itu kemudian dilakukan pembinaan dengan melibatkan orang tua dan tokoh masyarakat setempat," katanya.
Jika tidak dicegah sejak dini, katanya, maka kelompok pembalap liar inilah yang menjadi cikal bakal geng motor.
"Kami juga telah mengumpulkan beberapa kelompok yang selama ini sering melakukan balapan liar kemudian mereka diminta membuat pernyataan agar tidak melakukan aksi itu lagi kemudian dilakukan pawai bersama," ungkap Musrifin Umar.
Sebelumnya, Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Arief Prapto juga menegaskan, tidak ada geng motor di kota itu.
"Jika kelompok remaja yang kera melakukan aksi balapan liar itu memang ada tetapi kelompok motor yang melakukan tindakan kriminal tidak ada di Samarinda," ungkap Arief Prapto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kepala Satuan Bimmas Polresta Samarinda, Komisaris Musrifin Umar, Rabu, menyatakan, FKPM merupakan sebuah wadah yang menghimpun beberapa elemen termasuk tokoh masyarakat di tingkat RT hingga kelurahan.
"Kami menjamin, sampai saat ini belum ada kelompok geng motor di Samarinda. Untuk mengantisipasi munculnya geng motor yang dinilai kerap melakukan aksi kriminal itu maka kami telah meminta peran FKPM di setiap kelurahan agar membaca setiap gejala kemungkinan munculnya kelompok itu," ungkap Musrifin Umar.
Namun, Musrifin Umar tidak menampik adanya kelompok remaja yang kerap melakukan aksi balapan liar di Samarinda.
Selain telah melakukan tindakan represif, kata dia, polisi juga terus berupaya mengambil langkah persuasif agar balapan liar yang umumnya dilakukan kalangan pelajar itu bisa dicegah.
"Tindakan represif tetap kami lakukan dan selama dua pekan terakhir telah diamankan lebih 400 unit motor yang digunakan balapan liar. Namun, langkah persuasif termasuk peran FKPM dengan melakukan identifikasi remaja di setiap kelurahan yang kerap melakukan aksi balap liar. Dari data itu kemudian dilakukan pembinaan dengan melibatkan orang tua dan tokoh masyarakat setempat," katanya.
Jika tidak dicegah sejak dini, katanya, maka kelompok pembalap liar inilah yang menjadi cikal bakal geng motor.
"Kami juga telah mengumpulkan beberapa kelompok yang selama ini sering melakukan balapan liar kemudian mereka diminta membuat pernyataan agar tidak melakukan aksi itu lagi kemudian dilakukan pawai bersama," ungkap Musrifin Umar.
Sebelumnya, Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Arief Prapto juga menegaskan, tidak ada geng motor di kota itu.
"Jika kelompok remaja yang kera melakukan aksi balapan liar itu memang ada tetapi kelompok motor yang melakukan tindakan kriminal tidak ada di Samarinda," ungkap Arief Prapto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012