Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengatakan kehadiran organisasi kemasyarakatan berupa Forum Rakyat Kaltim Bersatu (FRKB) di Kaltim ikut menjaga kondusifitas daerah.
"Salah satu keunggulan Kaltim ditetapkan sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) karena terbilang paling kondusif, hal itu poin paling tinggi ,prestasi sosial politik dan pertahanan keamanan," kata Hadi saat menerima audiensi FRKB, di ruang rapat Tepian Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (24/1).
Dia mengaku tiga bulan sebelum pidato Presiden Joko Widodo terkait penetapan Kaltim sebagai lokasi pemindahan IKN pernah satu mobil selama lima jam bersama presiden. Banyak hal disampaikan saat itu termasuk jawaban saat ditanya kesiapan Kaltim menjadi IKN, yakni kondisi keamanan Kaltim yang terbilang unggul ketimbang daerah lain di Kalimantan.
Presiden kala itu menetapkan Kaltim sebagai lokasi pemindahan IKN karena ada nilai plus kondusifitas dan keamanan. Makanya tidak heran Kaltim pernah menerima penghargaan Harmoni Award 2019 dari Kementerian Agama RI sebagai provinsi paling rukun dalam kehidupan beragama.
Dia berharap kondisi tersebut tidak berubah,FRKB menjadi mitra pemerintah membangun dengan ikut menjaga kondusifitas daerah. Termasuk ikut menyiapkan masyarakat Kaltim sebagai tuan rumah di daerah sendiri. Menjadi bagian pembangunan Kaltim seiring pemindahan IKN agar tidak menjadi penonton.
"Untuk membangun dibutuhkan pengetahuan, keterampinan, dan kerjasama. Sebab membangun tidak bisa sendiri, masyarakat Kaltim jangan sampai jadi penonton. Semoga FRKB menjadi contoh anak cucu kelak sebagai forum yang bekerja keras membangun Kaltim," katanya.
Sementara Ketua Dewan Pembina, Moh Jauhar Efendi menyebut isu IKN sejalan dengan semangat FRKB yang ingin mengawal agar warga masyarakat Kaltim ikut serta dalam kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
"Melihat kepengurusan dan anggota lintas sektor, yakin mempuni wujudkan Kaltim sebagai IKN," ujar Jauhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Salah satu keunggulan Kaltim ditetapkan sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) karena terbilang paling kondusif, hal itu poin paling tinggi ,prestasi sosial politik dan pertahanan keamanan," kata Hadi saat menerima audiensi FRKB, di ruang rapat Tepian Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (24/1).
Dia mengaku tiga bulan sebelum pidato Presiden Joko Widodo terkait penetapan Kaltim sebagai lokasi pemindahan IKN pernah satu mobil selama lima jam bersama presiden. Banyak hal disampaikan saat itu termasuk jawaban saat ditanya kesiapan Kaltim menjadi IKN, yakni kondisi keamanan Kaltim yang terbilang unggul ketimbang daerah lain di Kalimantan.
Presiden kala itu menetapkan Kaltim sebagai lokasi pemindahan IKN karena ada nilai plus kondusifitas dan keamanan. Makanya tidak heran Kaltim pernah menerima penghargaan Harmoni Award 2019 dari Kementerian Agama RI sebagai provinsi paling rukun dalam kehidupan beragama.
Dia berharap kondisi tersebut tidak berubah,FRKB menjadi mitra pemerintah membangun dengan ikut menjaga kondusifitas daerah. Termasuk ikut menyiapkan masyarakat Kaltim sebagai tuan rumah di daerah sendiri. Menjadi bagian pembangunan Kaltim seiring pemindahan IKN agar tidak menjadi penonton.
"Untuk membangun dibutuhkan pengetahuan, keterampinan, dan kerjasama. Sebab membangun tidak bisa sendiri, masyarakat Kaltim jangan sampai jadi penonton. Semoga FRKB menjadi contoh anak cucu kelak sebagai forum yang bekerja keras membangun Kaltim," katanya.
Sementara Ketua Dewan Pembina, Moh Jauhar Efendi menyebut isu IKN sejalan dengan semangat FRKB yang ingin mengawal agar warga masyarakat Kaltim ikut serta dalam kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
"Melihat kepengurusan dan anggota lintas sektor, yakin mempuni wujudkan Kaltim sebagai IKN," ujar Jauhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020