Penajam (ANTARA News Kaltim) - Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Arnold Mayong mengatakan, distribusi bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah itu bakal dikurangi.
"Kami bermaksud minta tambah jatah BBM dengan berkoordinasi dengan Pertamina, tapi bukannya disetujui malah jatah yang selama ini diberikan akan dikurangi jumlahnya," kata Arnold Mayong di Penajam, Kabupaten PPU, Kalimantan Timur, Senin.
Distribusi BBM di PPU selama ini disalurkan oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Agen Premium, Minyak dan Solar (APMS).
Berdasarkan penjelasan Pertamina, lanjut Arnold, pengurangan jatah disebabkan tingginya harga minyak dunia sementara subsidi pemerintah tidak bertambah sehingga kemampuan Negara untuk membeli minyak berkurang.
Hal tersebut berdampak pada distribusi BBM ke seluruh daerah di Indonesia, termasuk distribusi BBM ke PPU.
Pada 2012, PPU mandapatkan distribusi BBM jenis premium sebanyak 1.195 ribu kilo liter dan solar 500 ribu kilo liter. Semua disalurkan lewat satu SPBU dan enam APMS yang ada di wilayah PPU.
Sementara itu, Wakil Bupati PPU, Mustaqim MZ mengintruksikan kepada Dinas KUKM Perindag untuk meminta persediaan pertamax untuk mengantisipasi pengurangan distribusi premium oleh Pertamina.
Mustaqim mengatakan, dengan tersedianya BBM jenis pertamax di PPU akan dapat membuat masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas secara perlahan dapat beralih menggunakan pertamax.
"Penggunaan pertamax bukan saja kita arahkan kepada kendaraan dinas saja, tetapi juga bagi masyarakat dari ekonomi menengah ke atas karena BBM bersubsidi bukan diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke atas," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Kami bermaksud minta tambah jatah BBM dengan berkoordinasi dengan Pertamina, tapi bukannya disetujui malah jatah yang selama ini diberikan akan dikurangi jumlahnya," kata Arnold Mayong di Penajam, Kabupaten PPU, Kalimantan Timur, Senin.
Distribusi BBM di PPU selama ini disalurkan oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Agen Premium, Minyak dan Solar (APMS).
Berdasarkan penjelasan Pertamina, lanjut Arnold, pengurangan jatah disebabkan tingginya harga minyak dunia sementara subsidi pemerintah tidak bertambah sehingga kemampuan Negara untuk membeli minyak berkurang.
Hal tersebut berdampak pada distribusi BBM ke seluruh daerah di Indonesia, termasuk distribusi BBM ke PPU.
Pada 2012, PPU mandapatkan distribusi BBM jenis premium sebanyak 1.195 ribu kilo liter dan solar 500 ribu kilo liter. Semua disalurkan lewat satu SPBU dan enam APMS yang ada di wilayah PPU.
Sementara itu, Wakil Bupati PPU, Mustaqim MZ mengintruksikan kepada Dinas KUKM Perindag untuk meminta persediaan pertamax untuk mengantisipasi pengurangan distribusi premium oleh Pertamina.
Mustaqim mengatakan, dengan tersedianya BBM jenis pertamax di PPU akan dapat membuat masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas secara perlahan dapat beralih menggunakan pertamax.
"Penggunaan pertamax bukan saja kita arahkan kepada kendaraan dinas saja, tetapi juga bagi masyarakat dari ekonomi menengah ke atas karena BBM bersubsidi bukan diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke atas," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012