Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menambah jaringan distribusi gas bumi sebanyak 4.762 rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur yang telah ditetapkan sebagai wilayah ibu kota baru negara Indonesia menggantikan Jakarta.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman saat dihubungi di Penajam, Selasa, mengungkapkan pada 2020 Penajam Paser Utara mendapatkan kuota sebanyak 4.762 pemasangan sambungan gas rumah tangga dari Kementerian ESDM.
Pemasangan jaringan gas rumah tangga baru di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut di antaranya di Kelurahan Petung, Lawe-Lawe dan Waru, serta di Desa Giripurwa, Girimukti dan Sidorejo, Kecamatan Penajam.
Rencananya pembangunan infrastruktur sambungan gas baru untuk rumah tangga itu, menurut Ahmad Usman, akan mulai dilaksanakan pada Maret atau April 2020.
Sistem pemasangan jaringan gas rumah tangga tersebut, kata dia, satu sambungan gas rumah tangga yang terpasang langsung dialirkan gas tanpa harus menunggu semua sambungan rumah terpasang.
"Informasinya warga yang mendapat jatah sambungan gas rumah tangga pada 2020, juga akan diberikan kompor gas yang telah disesuaikan dengan sistem jaringan gas rumah," ujarnya.
Proses pembangunan infrastruktur jaringan gas rumah tangga tersebut, lanjut Ahmad Usman, dibiayai pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Selain itu, juga akan dibangun sebanyak enam gardu kecil (regulator sistem/RS) tersebar di desa/kelurahan yang dialiri jaringan gas rumah tangga.
"Gardu kecil sarana penunjang sambungan gas rumah tangga akan dibangun di enam desa/kelurahan, karena gardu induk masih menggunakan yang ada di Kelurahan Nenang, yang dibangun pada 2018," ucap Ahmad Usman.
Pada 2018 Perusahaan Gas Negara (PGN) juga telah membangun sebanyak 4.260 jaringan gas rumah tangga yang terpasang di Kelurahan Penajam, Gunung Steleng, Nenang, Sungai Paret dan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sebanyak 4.260 rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut kini bisa menikmati layanan gas bumi untuk kebutuhan sehari-hari sehingga tidak perlu lagi belanja tabungan gas elpiji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman saat dihubungi di Penajam, Selasa, mengungkapkan pada 2020 Penajam Paser Utara mendapatkan kuota sebanyak 4.762 pemasangan sambungan gas rumah tangga dari Kementerian ESDM.
Pemasangan jaringan gas rumah tangga baru di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut di antaranya di Kelurahan Petung, Lawe-Lawe dan Waru, serta di Desa Giripurwa, Girimukti dan Sidorejo, Kecamatan Penajam.
Rencananya pembangunan infrastruktur sambungan gas baru untuk rumah tangga itu, menurut Ahmad Usman, akan mulai dilaksanakan pada Maret atau April 2020.
Sistem pemasangan jaringan gas rumah tangga tersebut, kata dia, satu sambungan gas rumah tangga yang terpasang langsung dialirkan gas tanpa harus menunggu semua sambungan rumah terpasang.
"Informasinya warga yang mendapat jatah sambungan gas rumah tangga pada 2020, juga akan diberikan kompor gas yang telah disesuaikan dengan sistem jaringan gas rumah," ujarnya.
Proses pembangunan infrastruktur jaringan gas rumah tangga tersebut, lanjut Ahmad Usman, dibiayai pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Selain itu, juga akan dibangun sebanyak enam gardu kecil (regulator sistem/RS) tersebar di desa/kelurahan yang dialiri jaringan gas rumah tangga.
"Gardu kecil sarana penunjang sambungan gas rumah tangga akan dibangun di enam desa/kelurahan, karena gardu induk masih menggunakan yang ada di Kelurahan Nenang, yang dibangun pada 2018," ucap Ahmad Usman.
Pada 2018 Perusahaan Gas Negara (PGN) juga telah membangun sebanyak 4.260 jaringan gas rumah tangga yang terpasang di Kelurahan Penajam, Gunung Steleng, Nenang, Sungai Paret dan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sebanyak 4.260 rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut kini bisa menikmati layanan gas bumi untuk kebutuhan sehari-hari sehingga tidak perlu lagi belanja tabungan gas elpiji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020