Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan pemegang saham terbesar kedua setelah Pemprov Kaltim, yakni sebesar Rp234,54 miliar atau 11,55 persen dari seluruh saham BPD Kaltim senilai Rp2,3 triliun.

"Atas dasar itu sehingga kami terus meningkatkan layanan dan mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat Kukar," kata Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim Zainuddin Fanani di Samarinda, Minggu.

Dia mengatakan, pihaknya juga menambah tiga kantor jaringan baru di Kabupaten Kukar, yakni Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sebulu, Kembang Janggut, dan Kantor Kas PT Rea Kaltim di Desa Perdana.

Tiga KCP BPD Kaltim ini diresmikan langsung oleh Bupati Kukar Rita Widyasari, ditandai dengan penandatanganan prasasti tiga unit kerja baru serta pengguntingan pita Gedung KCP Kembang Janggut.

Menurutnya, ditambahnya tiga kantor jaringan kerja tersebut, berarti saat ini BPD Kaltim sudah memiliki 93 unit jaringan kantor, belum termasuk ATM dan finance point. Di Kukar sendiri berjumlah 9 unit.

"Pada triwulan ketiga ini, rencananya kami akan menambah tiga unit kantor baru lagi di Kukar, yaitu KCP Sanga-Sanga, Loa Janan, dan Kantor Kas Mangkurawang di Loa Tebu. Mudah-mudahan terwujud," kata Zainuddin.

Di KCP Kembang Janggut lanjutnya, dia menargetkan mampu menghimpun Rp25 miliar dalam satu tahun, di samping juga tetap menyalurkan kredit kepada masyarakat.

Khusus untuk KCP Tenggarong, ujar Zainuddin, ada lima program bank yang akan dijalankan, karena hal itu merupakan penyelarasan dengan Program Gerbang Raja yang dirancang Pemkab Kukar.

Pertama adalah mempersiapkan ruang khusus privat banking bagi pegawai di lingkungan Pemkab Kukar dan akan efektif berjalan Juni 2012.

Kedua, menempatkan mobile banking di Dispenda untuk menghimpun berbagai pemasukan daerah, baik berupa retribusi dan pajak. Mobile banking di Kukar ini adalah yang pertama di Kaltim.

Kemudian melakukan pendataan dan survei untuk penyaluran kredit pembangunan perumahan Korpri di 18 kecamatan di Kukar, yakni untuk mendukung peningkatan usaha mikro kecil dan menengah dengan menyalurkan kredit, termasuk pembiayaan usaha wanita.

Terakhir adalah mendukung peningkatan promosi wisata daerah dengan membantu melakukan penataan dan menciptakan pusat jajanan di Tenggarong.

"Kita berikan tenda gratis bagi pedagang kuliner serta memberikan pinjaman tanpa agunan sebesar Rp20 juta per pedagang," ujarnya.  (*)

Pewarta: Hadi Purnomo

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012