Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Wakil Ketua DPRD Kaltim, H Hadi Mulyadi, meminta Pemkot Samarinda serius menangani dampak pasca banjir lumpur di Kelurahan Sidodamai, Samarinda Ilir, termasuk memastikan para korban mendapatkan ganti rugi yang layak dari pengembang, memulihkan fasilitas umum, khususnya dua Sekolah Dasar (SD) dan mengambil berbagai langkah  pencegahan agar musibah serupa tak terulang kembali.

“Pastikan kesepakatan antara pemerintah kota, warga dan pengembang Citra Gading,  sebagai pihak yang diduga harus bertanggung jawab terhadap kerugian warga, dapat direalisasikan segera. Juga pemulihan fasilitas umum, seperti mushalla, masjid, puskesmas, balai pertemuan kelurahan, kantor lurah dan dua SD, yakni SD 020 dan SD 029,” kata Hadi Mulyadi, Senin (30/4) kemarin.

Menurut Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wilayah Dakwah (Wilda) Kalimantan ini, dia mendapatkan laporan sudah ada kesepakatan antara pengembang Citra Gading, pemerintah kota dan warga bahwa perusahaan yang tengah membangun komplek perumahan di Sambutan itu mau bertanggung jawab memberikan ganti rugi terhadap warga korban banjir. Ini tidak lain karena banjir lumpur yang merendam sejumlah RT di Kelurahan Sidodamai diduga akibat jebolnya tanggul  milik pengembang tersebut.
 
Pengembang Citra Gading bersedia memberikan kompensasi kepada warga yang rumah, perabotan, dan alat elektroniknya  rusak. Selain itu juga menghentikan aktifitas  proyek perumahan mulai 26 April, kecuali perbaikan tanggul.   Warga korban banjir lumpur sepakat bersama-sama  aparat kelurahan dan pengembang mendata nilai kerugian yang dialami.

“Adanya kesepakatan ini saya nilai positif, tinggal dikawal agar segera dapat direalisasikan,” kata politisi asal Dapil I Samarinda yang aktif berdakwah sejak SMP ini.

Khusus SD 020 dan SD 029, wakil rakyat yang hobi menulis puisi ini meminta Dinas Pendidikan Kota Samarinda memastikan gedung sekolah dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, termasuk untuk Ujian Nasional (UN) SD yang dimulai 7 Mei 2012 mendatang. Apabila kondisi bangunan kedua SD belum memungkinkan, maka siswa kelas 6 yang akan mengikuti UN harus dicarikan tempat di sekolah lain.

Untuk mencegah banjir lumpur terulang, politisi yang masih aktif mengajar di sejumlah perguruan tinggi ini meminta pengembang benar-benar memperbaiki tanggul yang jebol.
“Tanggul harus dibangun lebih kuat, sehingga minimal sudah ada antisipasi terhadap hujan deras, Insya Allah jangan jebol kembali,” kata Hadi Mulyadi.

Untuk meringankan beban penderitaan warga korban banjir lumpur, Hadi Mulyadi, Jumat (27/4) tadi,  memberikan bantuan berupa mie instant, air mineral, minuman dan makanan ringan. 

Banjir lumpur yang diduga akibat jebolnya tanggul pengembang Citra Gading, Rabu (24/4) malam, menerjang  250 rumah warga di  8 RT di sepanjang Jalan Damai dan Jalan Otto Iskandardinata, yakni  RT 9, 22, 23, 24, 25, 26, 27 dan 28. Tak hanya rumah penduduk, dua SD, sebuah mushalla, masjid, Puskesmas Pembantu (Pusban), kantor lurah dan balai pertemuan Kelurahan Sidodamai, Samarinda Ilir, juga  ikut terendam banjir lumpur. (Humas DPRD Kaltim/Advertorial)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012