Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan BKKBN TV untuk menyosialisasikan berbagai program kependudukan dan keluarga berencana di Indonesia.
"Kehadiran BKKBN TV diharapkan dapat memberikan informasi tetang program kependudukan dan keluarga berencana, serta dapat meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat," kata Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarief di Balikpapan, Senin.
Dr Sugiri Syarief ketika membuka Forum Konsultasi Kepala Seksi (Kosi) BKKBN di Balikapapan, Minggu (15/4) malam, sekaligus meluncurkan BKKBN TV.
Ia mengatakan, penyelenggaraan program BKKBN TV merupakan tindak lanjut dari penandatanganan naskah kerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) di Bali beberapa waktu lalu.
Sugiri menjelaskan, tujuan BKKBN memprakarsai sarana pelayanan informasi bagi masyarakat dalam mengomunikasikan berbagai program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana. Informasi yang disajikan bukan hanya tentang KKB tetapi juga tetang pembangunan lainnya.
Pengelolaan BKKBN TV bekerjasama dengan ATVLI di masing-masing daerah, seperti di Kota Balikpapan dengan TV 8. BKKBN hanya memberikan materi, sedangkan TV lokal menyediakan sarana dan prasarana.
"Ke depannya diharapkan BKKBN TV ada di seluruh provinsi di Indonesia, sehingga masyarakat mudah mendapatkan akses informasi program KKB (kependudukan dan keluarga berencana)," katanya.
Program KKB bisa dikemas oleh TV lokal yang bernuansa lokal dan sarat dengan kearifan lokal sehingga proses penetrasi program pembangunan KKB diketahui oleh masyarakat luas.
Sugiri meminta kepada jajaran BKKBN di pusat maupun di daerah untuk mengembangkan kreativitas guna menggerakkan masyarakat ikut berpartisipasi membangun program KKB.
Sementara itu Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyambut baik langkah-langkah BKKBN dalam menyukseskan program KB di Kaltim.
"Terobosan dengan membuat BKKBN TV cukup bagus agar informasi tentang KB dapat diketahui masyarakat," katanya.
Dikatakannya bahwa di Provinsi Kaltim berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduknya meningkat cukup tajam. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Kaltim hanya 2,4 juta jiwa. Namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 3,5 juta jiwa.
"Laju pertumbuhan penduduk Kaltim perlu diwaspadai, meskipun meningkatnya jumlah penduduk Kaltim bukan karena angka kelahiran, tetapi oleh banyaknya migrasi dari daerah lain," kata Awang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Kehadiran BKKBN TV diharapkan dapat memberikan informasi tetang program kependudukan dan keluarga berencana, serta dapat meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat," kata Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarief di Balikpapan, Senin.
Dr Sugiri Syarief ketika membuka Forum Konsultasi Kepala Seksi (Kosi) BKKBN di Balikapapan, Minggu (15/4) malam, sekaligus meluncurkan BKKBN TV.
Ia mengatakan, penyelenggaraan program BKKBN TV merupakan tindak lanjut dari penandatanganan naskah kerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) di Bali beberapa waktu lalu.
Sugiri menjelaskan, tujuan BKKBN memprakarsai sarana pelayanan informasi bagi masyarakat dalam mengomunikasikan berbagai program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana. Informasi yang disajikan bukan hanya tentang KKB tetapi juga tetang pembangunan lainnya.
Pengelolaan BKKBN TV bekerjasama dengan ATVLI di masing-masing daerah, seperti di Kota Balikpapan dengan TV 8. BKKBN hanya memberikan materi, sedangkan TV lokal menyediakan sarana dan prasarana.
"Ke depannya diharapkan BKKBN TV ada di seluruh provinsi di Indonesia, sehingga masyarakat mudah mendapatkan akses informasi program KKB (kependudukan dan keluarga berencana)," katanya.
Program KKB bisa dikemas oleh TV lokal yang bernuansa lokal dan sarat dengan kearifan lokal sehingga proses penetrasi program pembangunan KKB diketahui oleh masyarakat luas.
Sugiri meminta kepada jajaran BKKBN di pusat maupun di daerah untuk mengembangkan kreativitas guna menggerakkan masyarakat ikut berpartisipasi membangun program KKB.
Sementara itu Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyambut baik langkah-langkah BKKBN dalam menyukseskan program KB di Kaltim.
"Terobosan dengan membuat BKKBN TV cukup bagus agar informasi tentang KB dapat diketahui masyarakat," katanya.
Dikatakannya bahwa di Provinsi Kaltim berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, jumlah penduduknya meningkat cukup tajam. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Kaltim hanya 2,4 juta jiwa. Namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 3,5 juta jiwa.
"Laju pertumbuhan penduduk Kaltim perlu diwaspadai, meskipun meningkatnya jumlah penduduk Kaltim bukan karena angka kelahiran, tetapi oleh banyaknya migrasi dari daerah lain," kata Awang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012