Kabupaten Paser memiliki banyak potensi wisata alam yang belum diketahui dan dikenal  masyarakat akibat  sulitnya akses jalan menuju lokasi tempat wisata tersebut. Salah satu potensi wisata tersebut adalah  air terjun di Desa Muara Langon Kecamatan Muara Komam.  

Masyarakat setempat memberi nama tempat  wisata itu dengan sebutan 'air terjun beangin 7  bidadari. Untuk mengetahui secara pasti keberadaan tempat wisata tersebut maka Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) mengajak para wartawan melakukan perjalanan jurnalistik ke lokasi tersebut, Sabtu (13/10).

Selain Dinas Kominfo Paser, wartawan turut serta juga  dari Dinas  Pemuda Olah Raga dan Pariwisata  Paser  sehingga jumlah rombongan sebanyak 25 orang.

“Tujuan kunjungan ini untuk mempromosikan potensi wisata di Paser, terutama di Desa Muara Langon Kecamatan Muara Komam,” kata Kabid Komunikasi Informasi Publik DKISP Paser, Husriansyah, Minggu (13/10). 

Setelah melakukan perjalanan dari Tanah Grogot  menuju lokasi wisata,  ternyata di depan jalan  masuk  rombongan disambut Camat Muara Komam Abdul Rasyid dan Kepala Desa (Kades) Muara Langon Sufriadi. Tampak Baliho selamat datang terpasang untuk menyambut rombongan.

Sebelum masuk ke lokasi rombongan  diberikan arahan  dan penjelasan dari Kades Muara Langaon Sufriadi. 

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena lahan ini baru dibuka. Jika mencium sesuatu, jangan ditegur,” kata Kades Muara Langon Sufriadi, yang baru saja membuka lahan untuk akses menuju tempat wisata tersebut. 

Akses masuk menuju air terjun kurang lebih 2 kilometer dari jalan utama. Mulanya rombongan menyusuri jalan berlumpur menggunakan kendaraan hingga menuju daerah aliran sungai, kurang lebih 600 meter.

Selanjutnya, rombongan menuju lokasi air terjun dengan berjalan kaki. Medannya sangat berat karena harus melewati tebing yang curam dan terjal hingga sungai bebatuan.

Diperlukan fisik yang prima untuk sampai lokasi. Menyusuri  tebing yang terjal dan licin, akar pohon yang melintang serta tanaman berduri, diperlukan kehati-hatian saat melintas. 

"Untuk sampai ketujuan  air terjun beangin 7  bidadari membutuhkan  waktu sekitar 1 jam sampai  dilokasi," kata Husriansyah. 

Ketika mendekati lokasi terdengar suara arus sungai yang deras,  dan akhirnya rombongan tiba di lokasi yang benar-benar alami  sesuai dengan namanya air terjun beangin 7 bidadari. Anggota rombongan menikmati air terjun dan keindahan alam  untuk menghilangkan penat.

Lanjut Husriansyah  menceritakan, sebelum  kembali  perjalanan pulang, rombongan disambut dengan tari-tarian Belian, tarian khas Dayak yang diperagakan para penari-penari remaja. Rombongan juga disuguhi makanan khas masyarakat setempat. (MC Kominfo Paser)
 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019