Sejumlah barang/jasa kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada September 2019 mengalami penurunan harga atau berdeflasi 0,27 persen, dipicu dari penurunan harga kelompok bahan makanan dan kelompok kesehatan, sedangkan lima kelompok lainnya berinflasi.

"Adanya deflasi yang tercatat 0,27 persen ini, maka tingkat inflasi di Kaltim untuk tahun kalender sebesar 1,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,73 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Selasa.

Deflasi sebesar 0,27 persen itu berdasarkan hasil survei harga untuk dua kota yang ditetapkan sebagai patokan indeks harga konsumen (IHK), yakni di Samarinda dengan deflasi 0,46 persen, kemudian di Kota Balikpapan yang berdeflasi 0,03 persen.

Menurutnya, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga baik inflasi maupun deflasi di tingkat konsumen, khususnya untuk konsumen di daerah perkotaan.

“Deflasi di Kaltim dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan, yakni berdeflasi 2,01 persen dan kelompok kesehatan dengan deflasi 0,08 persen,” katanya.

Sementara lima kelompok lain yang mengalami inflasi adalah kelompok sandang dengan kenaikan harga sebesar 0,54 persen, diikuti kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga dengan inflasi 0,35 persen.

Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau berinflasi sebesar 0,16 persen, kelompok transportasi dan komunikasi mengalami inflasi sebesar 0,12 persen, serta
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar berinflasi 0,05 persen.

Ia juga mengatakan bahwa dari sembilan kota yang ditetapkan sebagai IHK di Pulau Kalimantan, maka selama September 2019 terdapat tiga kota mengalami inflasi dan enam kota lainnya mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak yang mencapai 0,28 persen, inflasi terendah terjadi di Kota Palangkaraya yang tercatat 0,05 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung yang minus 0,61 persen dan terendah terjadi di Kota Balikpapan dengan minus 0,03 persen," ucap Anggoro. 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019