Rencana pembangunan bandar udara (Bandara) di Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, yang ditargetkan tahun 2021 dimulai, kini masuk tahap pendataan lahan dengan total kebutuhan mencapai 250,5 hektare.
"Lahan calon Bandara yang sudah dilakukan sosialisasi dan masih dalam proses pembebasan adalah lahan di hilir Kampung Ujoh Bilang, yakni kawasan yang mengarah ke Kampung Long Melaham," ujar Asisten II Bidang Sosial, Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Mahulu, E. Tek Hen Yohanes di Ujoh Bilang, Selasa.
Dari total lahan yang direncanakan seluas 250,5 hektare tersebut, luasan lahan yang dibutuhkan khusus untuk bangunan bandara seluas 835 x 3.000 meter.
Sedangkan pada tahap pertama tahun ini akan dibebaskan seluas 90 hektare dan tahun depan ditindaklanjuti pembebasan tahap kedua seluas 160,5 hektare.
Sebelumnya, saat sosialisasi dan pendataan awal lokasi bandara yang digelar oleh Dinas Perhubungan setempat dan dihadiri 21 warga pemilik lahan, Tek Hen mengatakan tujuan digelarnya acara tersebut agar tidak ada masalah dalam pembangunannya.
Setelah adanya sosialisasi, maka pemilik lahan dapat mendapatkan informasi yang lengkap, akurat, dan transparan terkait pembangunan bandara di Ujoh Bilang tersebut.
Giat ini, katanya, untuk menyamakan persepsi dan sinergitas, sehingga semua pihak akan bersama-sama melakukan validasi tentang keabsahan kepemilikan lahan yang terkena dampak pembangunan bandara.
Dalam sosialisasi itu juga disampaikan bahwa pemilik lahan perlu menyampaikan keabsahan kepemilikan, yakni dengan bukti surat kepemilikan lahan untuk diserahkan kepada tim yang dibentuk oleh Dinas Perhubungan.
Semantara itu, Kepala Dinas Perhubungan Mahulu Toni Imang mengatakan melalui sosialisasi ini tentu pemilik lahan mendapat informasi langsung dari para pihak yang berkepentingan dalam pembangunan bandara karena memang pihaknya menginginkan keterbukaan agar dipahami publik.
"Adanya sosialisasi dan pendataan awal lokasi pembangunan, pemilik lahan yang terkena rencana lokasi pembangunan bandara memperoleh informasi akurat dan transparan. Kami berharap dukungan dari para pihak terutama pemilik lahan agar pembangunan bandara terwujud sesuai target," kata Toni.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019