PDAM Tirta Tuah Benua di Kabupaten Kutai Timur terus memperluas jangkauan pelanggan air bersih dengan merealisasikan target penambahan sambungan langganan di tingkat kecamatan dengan target penyelesaian 1.000 unit sambungan baru hingga tahun depan.
Pjs Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan di Sangatta, Kamis mengatakan saat ini pihaknya mulai merealiasikan Skematik Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) Khusus di wilayah pesisir.
Rencana awal 1.000 unit sambungan baru air bersih PDAM untuk khusus Desa Benua Baru Ulu dan Ilir sebagai ibu kota Kecamatan Sangkulirang, ujarnya.
Menurut Suparjan, realisasi air bersih tersebut dilakukan setelah pekerjaan pemasang pipa primer, sekunder dan tersier oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim dengan nilai proyek sebesar Rp1,8 miliar tersebut telah selesai.
" Artinya pekerjaan sambungan baru air bersih PDAM, menunggu pekerjaan jaringan pipa oleh DPU Kutim. Sekaligus menunggu uji coba intake air baku di Sekerat menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) di KEK MBTK berfungsi," jelasnya.
Tak hanya itu, kata Suparjan air bersih dari IPA tersebut dipompa menuju boster di Desa Bumi Sejahtera tepatnya di SP5.
Dari boster dipompa lagi menuju Sangkulirang melewati Jembatan Sangkulirang. Alhamdulillah khusus progress ujung pipa dari boster menuju Sangkulirang sudah terpasang sampai SMA negeri Sangkulirang, jelasnya.
Lebih jauh Suparjan merinci, nantinya dari ujung pipa di SMAN Sangkulirang, air bersih nantinya diteruskan melalui jaringan pipa primer, sekunder dan tertier menuju Desa Benua Baru Ulu maupun Ilir.
Dari pipa tersier yang sudah terpasang dan telah di aliri air, diteruskan ke rumah-rumah warga. Melalui sambungan baru air bersih yang akan dikerjakan oleh PDAM.
“Kapasitas IPA terbangun 200 liter/detik, air baku dari mata air Gunung Sekerat debit air baku 500 liter/detik. Panjang pipa air baku dari intake mata air Gunung Sekerat menuju IPA di KEK MBTK panjangnya 28 km,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa secara teknis saluran tersebut tetap harus didukung dengan diameter pipa air baku 500 mm, jenis HDPE dan sistem pengaliran air baku menggunakan pompanisasi. Pemanfaatan IPA KEK MBTK yaitu sebesar 150 liter/detik untuk kebutuhan air bersih di kawasan industri terpadu tersebut.
Sedangkan 50 liter/detik untuk masyarakat di dua kecamatan yaitu Kaliorang masing-masing Desa Bumi Sejahtera, Bangun Jaya dan Citra Manunggal.
Untuk Kecamatan Sangkulirang yaitu Desa Maloy Lama, Benua Baru Ulu dan Benua Baru Ilir. Dengan potensi sambungan langganan di Kaliorang 1000 unit dan di Sangkulirang 2000 unit.
“Jaringan listrik PLN sudah tersedia di KEK MBTK. Saat ini kami tinggal menunggu uji coba pompa air baku di intake mata air Gunung Sekerat. Sedangkan IPA dan perlengkapan, jaringan pipa menuju boster di Desa Bumi Sejahtera sudah selesai. Jaringan pipa dari boster menuju ke Kecamatan Kaliorang dan Sangkulirang sudah selesai,” ujar Suparjan.
Suparjan menambahkan, bahwa bangunan intake dan kelengkapannya serta pipa transmisi air baku menuju IPA dikerjakan oleh Bidang SDA Dinas PUPR Provinsi Kaltim.
Sedangkan IPA lengkap, boster, pipa distribusi menuju daerah layanan di Kecamatan Kaliorang dan Sangkulirang dikerjakan oleh Bidang Cipta Karya PUPR Provinsi Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019