Pemasangan lampu penerangan jalan umum atau PJU di setiap wilayah perbatasan antardaerah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kemungkinan ditunda hingga 2020.

Informasi yang diperoleh, Rabu menyebutkan, nilai proyek pemasangan lampu PJU di wilayah Penajam Paser Utara pada 2019 dikurangi sekitar Rp3 miliar, yang awalnya lebih kurang Rp10 miliar.

"Pengurangan nilai proyek itu berdampak pada jumlah titik pemasangan lampu PJU," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara, Supardi ketika dikonfirmasi.

Target pemasangan lampu PJU di Kabupaten Penajam Paser Utara dipastikan mengalami perubahan dengan adanya pengurangan nilai proyek karena penyesuaian dana insentif daerah.

"Jumlah pemasangan lampu PJU di wilayah Penajam Paser Utara pasti mengalami perubahan setelah nilai proyek dikurangi," jelas Supardi.

Sebelumnya, Dinas PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara akan memasang sebanyak 350 lampu PJU di wilayah setempat pada tahun ini (2019).

Namun dengan adanya pengurangan nilai proyek pemasangan lampu PJU tersebut menurut Supardi, target pemasangan dikurangi menjadi 230 lampu PJU.

"Tidak hanya itu, untuk pemasangan lampu PJU di wilayah perbatasan antardaerah kemungkinan juga ditunda sampai 2020," ujarnya.

Pemasangan lampu PJU pada 2019, diprioritaskan di jalan provinsi dan jalan lingkungan yang belum terpasang lampu PJU, serta di setiap wilayah perbatasan antardaerah yang masih minim penerangan.

Pemasangan lampu PJU di perbatasan antardaerah tersebut, salah satunya di wilayah Kecamatan Sepaku yang berbatasan dengan Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Masih minimnya penerangan di sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara itu dikhawatirkan memicu terjadinya kecelakaan dan kriminalitas jalanan.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019