Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Tak kurang dari 500 orang penggemar "trail adventure" atau offroad roda dua mengikuti lomba balap motor ekstrem "Balikpapan 2 Days Enduro", pada Sabtu-Minggu (18-19/2).
"Peserta terjauh datang dari Banda Aceh," kata H Arin Tafnida, ketua panitia, sesaat setelah para peserta dilepas oleh Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi dari tempat start di halaman Gedung Olahraga dan Pertemuan (Dome) Balikpapan, Jalan Ruhui Rahayu, Sabtu pukul 08.10 Wita.
Para peserta berdatangan dari seluruh Indonesia untuk bertualang melintasi trek tanah berlumpur di pantai, gunung, dan hutan di Balikpapan dengan jarak tempuh total 230 km.
Tak hanya dari Aceh, bersama mereka juga ada "crosser" petualang dari Medan dan Bukittinggi. Para peserta asal Sumatera seluruhnya berjumlah 15 orang.
"Banyak juga peserta dari kota-kota di Jawa, mulai Jakarta, Bandung, Semarang, Tulungagung, Surabaya, Malang, Bali, Bima, Mataram-Lombok. Dari Sulawesi itu dari Makassar, Palu. Dari kota-kota di seluruh Kalimantan, ada yang datang dari Pontianak, Sampit, Palangkaraya, Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, Rantau, Batulicin. Dari Kaltim dari Samarinda, Sangatta, dan sudah tentu kami tuan rumah klub-klub `trail adventure` Balikpapan," sambung H Arin.
Tidak hanya lelaki dewasa, "Balikpapan 2 Days Enduro" juga diikuti perempuan. Bahkan Afna Agata Zendasary, siswa kelas 7 SMPN 5 Balikpapan, yang masih berusia 12 tahun, ikut menjadi peserta.
Afna mengendarai motor Kawasaki KLX 150 cc. Dengan tinggi badan 160 cm, ia tidak kesulitan mengendarai motor tersebut. "Saya mau ikut sampai finish besok," katanya. Afna didampingi ayahnya, Budinoyo, yang juga dikenal sebagai offroader. Budi juga yang melatih Afna mengendarai trail sejak usia 8 tahun dengan motor trail 80 cc.
Etape pertama membentang sepanjang 160 km dari Dome hingga Bukit Bangkirai di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara.
Menurut H Arin, medan yang dilalui peserta sangat bervariasi, mulai dari jalan raya, jalan tanah lebar milik pengembang komplek perumahan, jalan setapak di kebun dan padang alang-alang, hingga trek berlumpur di tengah hutan.
Ia menyebutkan dimulai di Km 42 Jalan Soekarno-Hatta, ada trek ekstrem sepanjang 15 km menuju ke Bukit Bangkirai. Hanya yang bisa mencapai tempat itu sebelum pukul 14.00 Wita yang diizinkan lewat. Itu pun harus berkelompok, yaitu minimal 4 orang.
"Karena medannya luar biasa berat, motor terpaksa digotong karena menyeberangi sungai yang agak lebar dan dalam. Jalannya juga licin dan penuh lumpur sehingga perlu kerja sama kompak antaranggota tim untuk bisa selamat hingga finis," kata H Arin.
Jarak etape pertama ini dibagi dalam sejumlah pos. Pada pos dan check point, panitia menyediakan sedikitnya minuman dalam kemasan, kemudian bahan bakar, dan makan siang. Para peserta dijadwalkan tiba kembali di Balikpapan Minggu (19/2) sore. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Peserta terjauh datang dari Banda Aceh," kata H Arin Tafnida, ketua panitia, sesaat setelah para peserta dilepas oleh Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi dari tempat start di halaman Gedung Olahraga dan Pertemuan (Dome) Balikpapan, Jalan Ruhui Rahayu, Sabtu pukul 08.10 Wita.
Para peserta berdatangan dari seluruh Indonesia untuk bertualang melintasi trek tanah berlumpur di pantai, gunung, dan hutan di Balikpapan dengan jarak tempuh total 230 km.
Tak hanya dari Aceh, bersama mereka juga ada "crosser" petualang dari Medan dan Bukittinggi. Para peserta asal Sumatera seluruhnya berjumlah 15 orang.
"Banyak juga peserta dari kota-kota di Jawa, mulai Jakarta, Bandung, Semarang, Tulungagung, Surabaya, Malang, Bali, Bima, Mataram-Lombok. Dari Sulawesi itu dari Makassar, Palu. Dari kota-kota di seluruh Kalimantan, ada yang datang dari Pontianak, Sampit, Palangkaraya, Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, Rantau, Batulicin. Dari Kaltim dari Samarinda, Sangatta, dan sudah tentu kami tuan rumah klub-klub `trail adventure` Balikpapan," sambung H Arin.
Tidak hanya lelaki dewasa, "Balikpapan 2 Days Enduro" juga diikuti perempuan. Bahkan Afna Agata Zendasary, siswa kelas 7 SMPN 5 Balikpapan, yang masih berusia 12 tahun, ikut menjadi peserta.
Afna mengendarai motor Kawasaki KLX 150 cc. Dengan tinggi badan 160 cm, ia tidak kesulitan mengendarai motor tersebut. "Saya mau ikut sampai finish besok," katanya. Afna didampingi ayahnya, Budinoyo, yang juga dikenal sebagai offroader. Budi juga yang melatih Afna mengendarai trail sejak usia 8 tahun dengan motor trail 80 cc.
Etape pertama membentang sepanjang 160 km dari Dome hingga Bukit Bangkirai di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara.
Menurut H Arin, medan yang dilalui peserta sangat bervariasi, mulai dari jalan raya, jalan tanah lebar milik pengembang komplek perumahan, jalan setapak di kebun dan padang alang-alang, hingga trek berlumpur di tengah hutan.
Ia menyebutkan dimulai di Km 42 Jalan Soekarno-Hatta, ada trek ekstrem sepanjang 15 km menuju ke Bukit Bangkirai. Hanya yang bisa mencapai tempat itu sebelum pukul 14.00 Wita yang diizinkan lewat. Itu pun harus berkelompok, yaitu minimal 4 orang.
"Karena medannya luar biasa berat, motor terpaksa digotong karena menyeberangi sungai yang agak lebar dan dalam. Jalannya juga licin dan penuh lumpur sehingga perlu kerja sama kompak antaranggota tim untuk bisa selamat hingga finis," kata H Arin.
Jarak etape pertama ini dibagi dalam sejumlah pos. Pada pos dan check point, panitia menyediakan sedikitnya minuman dalam kemasan, kemudian bahan bakar, dan makan siang. Para peserta dijadwalkan tiba kembali di Balikpapan Minggu (19/2) sore. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012