Kabupaten Paser hingga saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh program Keluarga Berencana (KB) di setiap desa sehingga pencapaian program KB belum bisa optimal.
Menurut Kabid KB dan Kesehatan Reproduksi (KBKS) pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kaltim, Sudibyo, idealnya setiap desa di Paser memiliki 1 (satu) tenaga penyuluh.
"Saat ini di sejumlah Kabupaten termasuk Paser masih banyak desa kekurangan tenaga penyuluh ," kata Sudibyo saat menghadiri pencanangan program KB dan Kesehatan Manunggal Kodim 0904 Tng di Desa Senaken, Rabu (10/7).
Ia mengatakan keterbatasan tenaga penyuluh menjadi salah satu kendala setiap daerah sejak diterapkannya sistem desentralisasi atau otonomi daerah.
Lanjut Sudibyo selain persoalan tenaga penyuluh KB juga ada beberapa persoalan lain seperti fasilitas KB serta keterbatasan anggaran juga menjadi faktor kendala terhambatnya program KB secara menyeluruh.
"Di era disentralisasi, mekanisme belum berjalan optimal. Persoalannya terkendala kuantitas dan kualitas tenaga lapangan, infrastruktur terutama di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan," katanya.
Oleh karena itu menurutnya perlu sinergitas antara pemerintah daerah (Pemda) dan peran serta semua pihak untuk mengatasi persoalan tersebut. Program KB yang dilakukan TNI pun juga salah satu upaya pemerintah untuk mensukseskan program KB nasional.
"Misalnya kami sudah berupaya menjadikan tenaga penyuluh sebagai tenaga BKKBN yang bertugas di daerah. Dari segi anggaran dan fasilitas diharapkan Pemerintah daerah dapat membantu. Contohnya program KB Manunggal TNI ini juga salah satu partisipasi aktif," ucap Sudibyo.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Amir Faisol menilai kekurangan tenaga penyuluh KB di Paser dapat diatasi dengan memberdayakan bidan yang ada di setiap desa.
"Dari 139 desa dan lima kelurahan di Paser, saat ini sudah terdapat 134 Puskesmas Pembantu (Pusban) dan setiap Pusban sudah terdapat bidan," katanya.
Amir Faisol menyatakan kekurangan itu juga menjadi perhatian Dinas Kesehatan Paser dengan memberdayakan bidan di setiap desa yang jumlahnya 134 Pusban. (MC kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Menurut Kabid KB dan Kesehatan Reproduksi (KBKS) pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kaltim, Sudibyo, idealnya setiap desa di Paser memiliki 1 (satu) tenaga penyuluh.
"Saat ini di sejumlah Kabupaten termasuk Paser masih banyak desa kekurangan tenaga penyuluh ," kata Sudibyo saat menghadiri pencanangan program KB dan Kesehatan Manunggal Kodim 0904 Tng di Desa Senaken, Rabu (10/7).
Ia mengatakan keterbatasan tenaga penyuluh menjadi salah satu kendala setiap daerah sejak diterapkannya sistem desentralisasi atau otonomi daerah.
Lanjut Sudibyo selain persoalan tenaga penyuluh KB juga ada beberapa persoalan lain seperti fasilitas KB serta keterbatasan anggaran juga menjadi faktor kendala terhambatnya program KB secara menyeluruh.
"Di era disentralisasi, mekanisme belum berjalan optimal. Persoalannya terkendala kuantitas dan kualitas tenaga lapangan, infrastruktur terutama di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan," katanya.
Oleh karena itu menurutnya perlu sinergitas antara pemerintah daerah (Pemda) dan peran serta semua pihak untuk mengatasi persoalan tersebut. Program KB yang dilakukan TNI pun juga salah satu upaya pemerintah untuk mensukseskan program KB nasional.
"Misalnya kami sudah berupaya menjadikan tenaga penyuluh sebagai tenaga BKKBN yang bertugas di daerah. Dari segi anggaran dan fasilitas diharapkan Pemerintah daerah dapat membantu. Contohnya program KB Manunggal TNI ini juga salah satu partisipasi aktif," ucap Sudibyo.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Amir Faisol menilai kekurangan tenaga penyuluh KB di Paser dapat diatasi dengan memberdayakan bidan yang ada di setiap desa.
"Dari 139 desa dan lima kelurahan di Paser, saat ini sudah terdapat 134 Puskesmas Pembantu (Pusban) dan setiap Pusban sudah terdapat bidan," katanya.
Amir Faisol menyatakan kekurangan itu juga menjadi perhatian Dinas Kesehatan Paser dengan memberdayakan bidan di setiap desa yang jumlahnya 134 Pusban. (MC kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019