Sangata (ANTARA News Kaltim) - Pemkab Kutai Timur memberikan kesempatan kepada delapan perusahaan untuk membangun tangki timbun Crude Palm Oil CPO berkapasitas 2.000 ton di Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Menurut salah satu manajemen KIPI Maloy, Abdul Halim Johar di Kutai Timur, Minggu, delapan perusahaan itu adalah PT Swakarsa Sinar Sentosa, Group  PT Sinar Mas, PT Astra, PT Guntasamba, PT Telen, PT Bima Palma dan PT PN.

Hal itu, lanjutnya, merupakan konpensasi atas peran dan kontribusi perusahaan kepada pemkab dan masyarakat Kutai Timur atas keterlibatannya secara langsung dalam pembangunan di kawasan KIPI Maloy.

Abdul Halim Johar yang akrab dipanggil Pak Dudung, mantan Kepala Dinas Perkebunan Kutai Timur ini mengatakan, setiap perusahaan akan membangun sendiri-sendiri tangki timbun cpo secara bersamaan ketika Proyek Pelabuhan Maloy dimulai.

"Pembangunan tangki timbun cpo ini akan memakan waktu paling lambat satu tahun, tetapi itu tergantung pada percepatan pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Indonesia (KIPI) Maloy," katanya.

Dudung menambahkan, pengangkutan cpo oleh semua perusahaan  perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur untuk sementara masih akan memanfaatkan jalur lintas Kaltim sebagai jalur angkut untuk membawa hasil minyak kelapa sawit menuju wilayah industri hilir.

Jalur lintas Kaltim Muara Wahau Kutai Timur menuju Labanan Kabupaten Berau, yang saat ini digunakan dan masih akan terus digunakan sebelum KIPI Maloy selesai dalam lima tahun ke depan.

Abdul Halim Djohar yang juga Kepala Humas PT Swakarsa Sinar Sentosa Group Muara Wahau , menyebutkan untuk Klaster Industri Berbasis Pertanian di KIPI Maloy didukung oleh letak geografis yang berada di jalur ALKI II.

"KIPI Maloy juga berada di jalur proses lintas Trans Kalimantan yang menghubungkan pulau Kalimantan dengan negara tetangga jiran Malaysia," katanya.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012