Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor secara tegas menyampaikan aspirasi rakyat agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperhatikan, memperjuangkan serta memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah setempat.


Apalagi, dikatakan Isran, saat ini Presiden Jokowi kembali menjabat sebagai kepala negara untuk kedua kalinya, sehingga diharapkan program pemerataan pembangunan infrastruktur Nasional juga bisa dirasakan di Kaltim.

"Kaltim memiliki wilayah yang sangat luas, meski sudah terpecah dengan Kalimantan Utara (Kaltara) tetapi wilayahnya masih tetap luas," katanya kepada awak media di Samarinda, Selasa.

Dia berharap pemerintah pusat atau Presiden Jokowi tidak lupa bahwa Kaltim sebagai penyumbang devisa negara terbesar melalui sumber daya alam (SDA), baik batu bara, minyak dan gas (migas). 

Belum lagi sektor lainnya, seperti perkebunan kelapa sawit hingga hasil kelautan dan perikanan juga sektor pariwisata.

"Tetapi perlu diingat, infrastruktur di Kaltim perlu mendapat perhatian serius oleh pusat. Kami minta pusat bisa memperhatikan itu terkhusus bapak Presiden Joko Widodo," tegasnya.

Bagi mantan Ketua Umum Apkasi ini, dia berharap jangan sampai ketika periode selanjutnya program pembangunan infrastruktur tidak menjadi prioritas, maka Kaltim akan menjadi daerah yang tertinggal. 

"Infrastruktur Kaltim memang masih kurang, mulai dari akses  jalan khususnya di wilayah pelosok dan perbatasan, hingga sarana umum lainnya," kata Isran.

Pemprov Kaltim tidak ingin daerah ini tidak mendapat haknya sebagai bagian dari negara yang besar, padahal memiliki wilayah yang luas dan kekayaan alam besar bahkan telah memberikan kontribusi kepada negara.

"Artinya pembangunan infrastruktur seharusnya berkeadilan di seluruh daerah di Indonesia. Sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat di daerah penghasil seperti Kaltim," jelasnya.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019