Dinas Kesehatan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, memperluas jangkauan Puskesmas Terapung, sehingga fasilitas pengobatan bergerak di atas Sungai Mahakam tersebut kini menjangkau warga pedalaman yang bermukim di kawasan hulu.
"Sebelumnya Puskesmas Apung hanya memberikan pelayanan pengobatan gratis dari Kecamatan Long Bagun hingga hilir, tapi sekarang sudah menjangkau hingga hulu, yakni Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mahulu Agustus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Sabtu (22/6).
Puskesmas terapung dengan memanfaatkan speedboat ini diagendakan tiap bulan sekali jalan dengan pusat operasi di kawasan hulu di Rumah Sakit Nawacita, kemudian menyebar ke kampung-kampung yang umumnya bermukim di bantaran Mahakam tersebut.
Sedangkan untuk kawasan tengah hingga hilir atau mulai Kecamatan Long Bagun, Laham, dan Kecamatan Long Hubung, titik keberangkatan tetap dari Dinkes Mahulu yang kemudian menyebar ke beberapa kampung yang totalnya ada 50 kampung se-Kabupaten Mahulu.
Khusus untuk kampung-kampung di kawasan tengah hingga hilir Mahulu, lanjutnya, terkadang ada beberapa kampung yang tidak bisa dijangkau oleh tim Dinas Kesehatan karena faktor alam, yakni ketika musim kemarau tidak bisa masuk karena airnya surut, atau saat musim hujan sekalipun, yakni ketika airnya terlalu besar sehingga berarus deras yang berbahaya jika dipaksakan.
"Ada beberapa kampung yang pemukimannya masuk anak Mahakam seperti Sungai Ratah yang terdapat Kampung Long Gelawang dan Kampung Nyaribungan. Kemudian Sungai Pariq yang terdapat Kampung Matalibaq, Wana Pariq, dan Tri Pariq Makmur. Di saat-saat tertentu, anak sungai ini sulit dimasuki, tapi jika arus sungai normal, tentu kami melakukan pelayanan sampai sana," katanya.
Sementara untuk menuju kawasan hulu yakni harus melalui riam, dalam keadaan surut maupun pasang tetap bisa dilewati karena sungainya lebar, terkecuali saat pasang ekstrem yang membahayakan, maka keberangkatannya akan menyesuaikan kondisi alam.
Puskesmas Apung, katanya, bersifat membantu pelayanan dari puskesmas yang sudah ada karena setiap kecamatan sudah memiliki puskesmas. Bahkan di kampung yang jauh dari kecamatan juga sudah memiliki puskesmas pembantu.
Dalam operasi puskesmas apung, lanjut dia lagi, pihaknya biasanya menyertakan dokter umum, dokter gigi, analisis, bidan, dan perawat. Sementara lokasi yang ditetapkan sebagai pusat pelayanan biasanya menumpang di rumah warga, lamin, balai pertemuan, atau posyandu di masing-masing kampung.
"Puskesmas Apung bukan berarti pelayanannya di atas speedboat, tapi proses membawa peralatan dan tim medisnya yang menggunakan speedboat. Setelah sampai di kampung yang dituju, kemudian peralatan dan tim medis naik ke lokasi pelayanan," ucap Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Sebelumnya Puskesmas Apung hanya memberikan pelayanan pengobatan gratis dari Kecamatan Long Bagun hingga hilir, tapi sekarang sudah menjangkau hingga hulu, yakni Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mahulu Agustus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Sabtu (22/6).
Puskesmas terapung dengan memanfaatkan speedboat ini diagendakan tiap bulan sekali jalan dengan pusat operasi di kawasan hulu di Rumah Sakit Nawacita, kemudian menyebar ke kampung-kampung yang umumnya bermukim di bantaran Mahakam tersebut.
Sedangkan untuk kawasan tengah hingga hilir atau mulai Kecamatan Long Bagun, Laham, dan Kecamatan Long Hubung, titik keberangkatan tetap dari Dinkes Mahulu yang kemudian menyebar ke beberapa kampung yang totalnya ada 50 kampung se-Kabupaten Mahulu.
Khusus untuk kampung-kampung di kawasan tengah hingga hilir Mahulu, lanjutnya, terkadang ada beberapa kampung yang tidak bisa dijangkau oleh tim Dinas Kesehatan karena faktor alam, yakni ketika musim kemarau tidak bisa masuk karena airnya surut, atau saat musim hujan sekalipun, yakni ketika airnya terlalu besar sehingga berarus deras yang berbahaya jika dipaksakan.
"Ada beberapa kampung yang pemukimannya masuk anak Mahakam seperti Sungai Ratah yang terdapat Kampung Long Gelawang dan Kampung Nyaribungan. Kemudian Sungai Pariq yang terdapat Kampung Matalibaq, Wana Pariq, dan Tri Pariq Makmur. Di saat-saat tertentu, anak sungai ini sulit dimasuki, tapi jika arus sungai normal, tentu kami melakukan pelayanan sampai sana," katanya.
Sementara untuk menuju kawasan hulu yakni harus melalui riam, dalam keadaan surut maupun pasang tetap bisa dilewati karena sungainya lebar, terkecuali saat pasang ekstrem yang membahayakan, maka keberangkatannya akan menyesuaikan kondisi alam.
Puskesmas Apung, katanya, bersifat membantu pelayanan dari puskesmas yang sudah ada karena setiap kecamatan sudah memiliki puskesmas. Bahkan di kampung yang jauh dari kecamatan juga sudah memiliki puskesmas pembantu.
Dalam operasi puskesmas apung, lanjut dia lagi, pihaknya biasanya menyertakan dokter umum, dokter gigi, analisis, bidan, dan perawat. Sementara lokasi yang ditetapkan sebagai pusat pelayanan biasanya menumpang di rumah warga, lamin, balai pertemuan, atau posyandu di masing-masing kampung.
"Puskesmas Apung bukan berarti pelayanannya di atas speedboat, tapi proses membawa peralatan dan tim medisnya yang menggunakan speedboat. Setelah sampai di kampung yang dituju, kemudian peralatan dan tim medis naik ke lokasi pelayanan," ucap Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019