Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menetapkan status tanggap darurat banjir seiring adanya sejumlah kawasan yang dilanda bencana banjir dengan jumlah warga yang terdampak rendaman air sekitar 2.300 jiwa di sebagian Kecamatan Samarinda Utara.
"Status bencana ini tanggap darurat. Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Wali Kota, untuk itu bantuan segera disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secepatnya," ujar Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin saat meninjau lokasi banjir di kawasan Bengkuring, Sabtu.
Menurutnya, bantuan yang akan disalurkan BPBD Samarinda akan dilakukan pada Minggu (9/6) dan paling lambat disalurkan pada Senin, keesokan harinya, yakni untuk warga yang terdampak banjir.
Langkah sigap dengan turun langsung ke lokasi bencana banjir yang melanda sebagian kawasan Bengkuring dan sebagian kawasan Gunung Lingai, Kecamatan Samarinda Utara, tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi di lapangan sekaligus untuk memetakan tindakan apa yang perlu dilakukan.
Dalam tinjauan itu Sugeng didampingi Asisten II Pemko Samarinda, Endang Liansyah, Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam, Sekretaris BPBD Samarinda Hendra, Kabid Trantibun Satpol PP setempat Josua Laden, pejabat dari Dinas PUPR Darmadi dan sejumlah pihak lain.
Sebelum ke lokasi banjir, rombongan terlebih dulu meninjau Bendung Benanga karena ramai dikabarkan di media sosial bahwa pintu bendungan tersebut dibuka, sehingga rombongan memastikan ke lokasi tentang kabar tersebut, ternyata apa yang beredar di medsos tersebut hoax alias bohong.
"Langkah yang telah dilakukan Pemkot Samarinda adalah meninjau langsung ke lokasi, kemudian petugas BPBD Samarinda sudah mendirikan posko bersama tim medis untuk melakukan tindakan lanjutan terkait penanganan kesehatan maupun menangani penyakit yang biasa muncul ketika banjir," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya ada dukungan dari BPBD Provinsi Kaltim dan dari Polri di lokasi sehingga ia mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak lain yang telah membantu, termasuk dari unsur masyarakat yang memberikan bantuan bagi warga yang terkena banjir.
Ia melanjutkan, selain petugas dari BPBD telah melakukan tugas dan fungsinya di lokasi, dari tim medis pun sudah bergerak bahkan mereka sudah mengunjungi ke rumah-rumah warga yang terendam banjir sehingga penanganannya tentu bisa lebih cepat.
Laporan sementara dari tim medis yang telah mengunjungi ke sejumlah rumah, lanjutnya dilaporkan bahwa mayoritas warga yang terkena banjir mengalami gatal-gatal, ada juga beberapa yang tensinya naik sehingga tim medis langsung melakukan tindakan.
Ia juga mengaku telah menginstruksikan kepada camat dan lurah yang wilayahnya rawan banjir untuk selalu siaga dan tidak boleh ke luar kota. Begitu juga instansi teknis terkait, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka akan cepat dilakukan koordinasi dan melakukan tindakan.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, seperti dari relawan yang langsung tanggap saat ada bencana, kemudian dari lembaga Dana Peduli Umat (DPU) yang saya lihat tadi sudah menyalurkan bantuan kepada korban atas amanah dana dari umat yang mereka himpun," tambah Sugeng.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Status bencana ini tanggap darurat. Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Wali Kota, untuk itu bantuan segera disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secepatnya," ujar Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin saat meninjau lokasi banjir di kawasan Bengkuring, Sabtu.
Menurutnya, bantuan yang akan disalurkan BPBD Samarinda akan dilakukan pada Minggu (9/6) dan paling lambat disalurkan pada Senin, keesokan harinya, yakni untuk warga yang terdampak banjir.
Langkah sigap dengan turun langsung ke lokasi bencana banjir yang melanda sebagian kawasan Bengkuring dan sebagian kawasan Gunung Lingai, Kecamatan Samarinda Utara, tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi di lapangan sekaligus untuk memetakan tindakan apa yang perlu dilakukan.
Dalam tinjauan itu Sugeng didampingi Asisten II Pemko Samarinda, Endang Liansyah, Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam, Sekretaris BPBD Samarinda Hendra, Kabid Trantibun Satpol PP setempat Josua Laden, pejabat dari Dinas PUPR Darmadi dan sejumlah pihak lain.
Sebelum ke lokasi banjir, rombongan terlebih dulu meninjau Bendung Benanga karena ramai dikabarkan di media sosial bahwa pintu bendungan tersebut dibuka, sehingga rombongan memastikan ke lokasi tentang kabar tersebut, ternyata apa yang beredar di medsos tersebut hoax alias bohong.
"Langkah yang telah dilakukan Pemkot Samarinda adalah meninjau langsung ke lokasi, kemudian petugas BPBD Samarinda sudah mendirikan posko bersama tim medis untuk melakukan tindakan lanjutan terkait penanganan kesehatan maupun menangani penyakit yang biasa muncul ketika banjir," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya ada dukungan dari BPBD Provinsi Kaltim dan dari Polri di lokasi sehingga ia mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak lain yang telah membantu, termasuk dari unsur masyarakat yang memberikan bantuan bagi warga yang terkena banjir.
Ia melanjutkan, selain petugas dari BPBD telah melakukan tugas dan fungsinya di lokasi, dari tim medis pun sudah bergerak bahkan mereka sudah mengunjungi ke rumah-rumah warga yang terendam banjir sehingga penanganannya tentu bisa lebih cepat.
Laporan sementara dari tim medis yang telah mengunjungi ke sejumlah rumah, lanjutnya dilaporkan bahwa mayoritas warga yang terkena banjir mengalami gatal-gatal, ada juga beberapa yang tensinya naik sehingga tim medis langsung melakukan tindakan.
Ia juga mengaku telah menginstruksikan kepada camat dan lurah yang wilayahnya rawan banjir untuk selalu siaga dan tidak boleh ke luar kota. Begitu juga instansi teknis terkait, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka akan cepat dilakukan koordinasi dan melakukan tindakan.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, seperti dari relawan yang langsung tanggap saat ada bencana, kemudian dari lembaga Dana Peduli Umat (DPU) yang saya lihat tadi sudah menyalurkan bantuan kepada korban atas amanah dana dari umat yang mereka himpun," tambah Sugeng.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019