Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengundang pihak Mitsui Matsushima Resources (MMR) dari Jepang yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan usaha tambang yang menjamin keselamatan pekerja dan kelangsungan lingkungan.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kaltim H Amrullah di Samarinda, Rabu mengatakan, kehadiran salah satu lembaga ternama Jepang itu diharapkan dapat membagikan pengetahuan serta pengalaman dalam melakukan prosedur penambangan secara benar dan memperhatikan keselamatan lingkungan.

Praktisi tambang batu bara Jepang itu juga diharapkan dapat memberikan satu solusi tentang sistem penambangan yang aman serta ramah lingkungan tidak mesti harus mengorbankan produktifitas.

Ia menilai bahwa salah satu masalah yang dihadapi penambangan di Kaltim karena sistem yang masih menggunakan pola "open pit mine" atau sistem penambangan terbuka, sementara di Jepang masalah lingkungan tidak jadi persoalan karena sudah menggunakan pola penambangan dalam.

Amrullah menambahkan bahwa ke depan sistem penambangan dalam ini perlu dilakukan, mengingat pola open pit mine dituding salah satu faktor penyebab terjadinya deforestasi dan degradasi lingkungan.

Seperti terungkap data baru-baru ini bahwa hampir semua perusahaan tambang batu bara di Samarinda mengabaikan kewajibannya untuk melakukan reklamasi. Bukan hanya di Samarinda, khusus wilayah Kaltim hanya beberapa perusahaan yang melakukan kewajibannya itu, termasuk PT. Kaltim Prima Coal (KPC).

Sebelumnya, pihak Distamben Kaltim juga menggelar Diklat Teknologi Keselamatan Tambang Bawah Tanah di Aula Distamben Kaltim, Selasa (24/1).

Tujuannya, untuk membangun kesadaran perusahaan antara lain untuk memperhatikan masalah lingkungan, dan keselamatan kerja pertambangan untuk mendukung program bebas kecelakaan (zero accident).

Materi lain pada kegiatan 24-27 Januari 2012 itu antara lain pengetahuan pencegahan ledakan gas dan debu batubara, dan pemeriksaan lapangan oleh inspektur tambang.  (*)

Pewarta: Iskandar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012