Sangata (ANTARA News Kaltim) - Warga yang tinggal di pinggiran Kota Sangata, Kabupaten Kutai Timur, mengeluhkan kondisi jalan yang semakin rusak parah dan berlubang sehingga membahayakan pengguna jalan.

Sejumlah penduduk pinggiran Kota Sangata, terutama warga Dusun Kabo Jaya, Desa Swargabara, Sangata Kecamatan Utara, Jumat, menyayangkan kerusakan Jalan Kabo yang hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari ibu kota Sangata.

"Jalan Kabo dengan Kota Sangata hanya berjarak sekitar 3 kilometer, namun kerusakannya luar biasa, bahkan membahayakan warga yang melintas. Sudah beberapa warga terjatuh dari motor atau mobilnya amblas di jalan yang rusak," kata Ahmad Marjuki, warga setempat.

Ahmad Marjuki mengatakan, Jalan Kabo sebetulnya sudah diperbaiki menjelang Pilkada Kutai Timur 2009, namun hanya bertahan beberapa bulan saja kemudian rusak dan sekarang rusak parah.

"Terdapat delapan titik paling parah yang membahayakan warga jika melewati jalan ini,namun hingga sekarang belum ada perbaikan atau sekadar untuk menutupi lubang-lubang jalan," ujarnya.

Yang membuat warga heran adalah sepanjang jalan yang rusak itu, hampir setiap jam yang lewat adalah kendaraan perusahaan, seperti milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan perusahaan kontraktornya, tetapi tidak ada perhatiannya.

Menurut Juki, ia sering kali melihat ada warga yang terjatuh akibat kerusakan tersebut. Terlebih jika kondisi cuaca sendang hujan. Jika kerusakan tersebut tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan lebih banyak lagi warga yang menjadi korban.

"Dalam sebulan, ada saja pengendara sepeda motor yang jatuh. Apalagi kalau hujan, karena selain tergenang jalan juga licin," katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur, Rory Taufani, mengatakan pihaknya sudah menyusun program untuk segera memperbaiki kerusakan jalan Sangata-Kabo Jaya dengan lebih dulu akan melakukan perbaikan sistem drainase.

"Tahun 2012 ini sudah diperbaiki termasuk perbaikan sistem drainase, sebab penyebab kerusakan jalan-jalan di Sangata selama ini adalah tidak baiknya sistem drainase," katanya.

Karena sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan jalan jadi terendam saat musim hujan atau banjir. "Inilah yang membuat jalan-jalan rusak dan berlubang," ujarnya.  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012