Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Warga Tionghoa di Samarinda, Kalimantan Timur, mempersiapkan diri menyambut Tahun Baru Imlek 2012 dengan membersihkan dan menghias rumah ibadah mereka.
Berdasarkan pantauan di Kelenteng TTD Thien Ie Kong Samarinda, Kamis sore, umat Tri Dharma (gabungan ajaran Tao, Khonghucu dan Buddhisme Mahayana) terlihat mulai membersihkan rumah ibadah tertua di Kaltim yang diperkirakan berusia 105 tahun tersebut.
"Pembersihan sejumlah benda yang akan digunakan saat puncak perayaan Tahun Baru Imlek yang akan dilaksanakan pada Minggu malam (22/1) hingga Senin (23/1) dinihari nanti sudah dilaksanakan sejak Senin (16/1) dan saat ini hanya membersihkan beberapa bagian kelenteng dan pemasangan lampion," ungkap salah seorang pengelola Kelenteng TTD Thien Ie Kong Samarinda, Supardi Gunawan.
Proses pembersihan patung dewa dan kelenteng itu dilakukan dengan cara dicuci menggunakan air kembang yang dicampur minyak cendana.
"Setelah dicuci patung-patung dewa tersebut mendapat jubah dan alas singgasana altar berupa tumpukan kertas emas. Usai proses pembersihan, patung-patung dewata itu kemudian dikembalikan ke ruang altar yang sebelumnya juga sudah dibersihkan menggunakan air kembang," katanya.
Pada puncak peringatan Tahun Baru Imlek 2563 tersebut, kata dia, Kelenteng TTD Thien Ie Kong akan dipadati ribuan warga Tionghoa.
"Pada setiap perayaan Tahun Baru Imlek, ribuan warga Tionghoa bukan hanya dari Samarinda tetapi juga datang dari beberapa kota di Kaltim akan memadati Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda," kata Supardi Gunawan.
Selain pesta kembang api, perayaan Tahun Baru Imlek sebagai tahun Naga Air juga akan diwarnai atraksi Barongsai serta prosesi sembahyang sebagai wujud rasa syukur kepada pada Sang Pencipta yang telah melindungi bumi.
Sementara, suasana menyambut Tahun Baru Imlek 2012 juga sudah mulai terlihat marak di sejumlah toko penjual aksesoris khas warga Tionghoa.
Warga terlihat membeli berbagai perhiasan di antaranya lampion serta pernak-pernik perayaan Tahun Baru Imlek lainnya yang didominasi warna merah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Berdasarkan pantauan di Kelenteng TTD Thien Ie Kong Samarinda, Kamis sore, umat Tri Dharma (gabungan ajaran Tao, Khonghucu dan Buddhisme Mahayana) terlihat mulai membersihkan rumah ibadah tertua di Kaltim yang diperkirakan berusia 105 tahun tersebut.
"Pembersihan sejumlah benda yang akan digunakan saat puncak perayaan Tahun Baru Imlek yang akan dilaksanakan pada Minggu malam (22/1) hingga Senin (23/1) dinihari nanti sudah dilaksanakan sejak Senin (16/1) dan saat ini hanya membersihkan beberapa bagian kelenteng dan pemasangan lampion," ungkap salah seorang pengelola Kelenteng TTD Thien Ie Kong Samarinda, Supardi Gunawan.
Proses pembersihan patung dewa dan kelenteng itu dilakukan dengan cara dicuci menggunakan air kembang yang dicampur minyak cendana.
"Setelah dicuci patung-patung dewa tersebut mendapat jubah dan alas singgasana altar berupa tumpukan kertas emas. Usai proses pembersihan, patung-patung dewata itu kemudian dikembalikan ke ruang altar yang sebelumnya juga sudah dibersihkan menggunakan air kembang," katanya.
Pada puncak peringatan Tahun Baru Imlek 2563 tersebut, kata dia, Kelenteng TTD Thien Ie Kong akan dipadati ribuan warga Tionghoa.
"Pada setiap perayaan Tahun Baru Imlek, ribuan warga Tionghoa bukan hanya dari Samarinda tetapi juga datang dari beberapa kota di Kaltim akan memadati Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda," kata Supardi Gunawan.
Selain pesta kembang api, perayaan Tahun Baru Imlek sebagai tahun Naga Air juga akan diwarnai atraksi Barongsai serta prosesi sembahyang sebagai wujud rasa syukur kepada pada Sang Pencipta yang telah melindungi bumi.
Sementara, suasana menyambut Tahun Baru Imlek 2012 juga sudah mulai terlihat marak di sejumlah toko penjual aksesoris khas warga Tionghoa.
Warga terlihat membeli berbagai perhiasan di antaranya lampion serta pernak-pernik perayaan Tahun Baru Imlek lainnya yang didominasi warna merah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012