Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengingat kepada seluruh relawan Prabowo-Sandi untuk mengawal suara proses penghitungan suara, dan bila ada kecurangan segera melaporkan dengan bukti-bukti yang cukup.


"Kerja belum tuntas. Kerja belum selesai. Siap berjuang sampai tuntas? Insya Allah kita kawal prosesnya. Jangan ada satu suara pun tercederai dalam proses demokrasi ini. Saya sudah keliling masing-masing PPK. Banyak tugas kita yang belum selesai. Kita harus pastikan Pemilu harus jujur dan adil, betul? Jangan sampai ada kecurangan," kata Sandiaga saat menghadiri Diskusi publik bertajuk "Tegakkan Kedaulatan Rakyat: Ada Konspirasi Paslon, KPU dan Lembaga Survei?" digagas Seknas Prabowo-Sandi serta Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Berintegritas di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta, Minggu.

Ia meminta kepada seluruh masyarakat dan relawan Prabowo-Sandi untuk mendokumentasikan bila terjadi kecurangan-kecurangan dalam proses penghitungan suara di daerah.

"Kalau ada kecurangan, laporkan. Dengan dokumentasi dan bukti yang cukup. Ambil gambar, video, foto. Supaya laporan tersebut bisa dibuktikan nanti pada saatnya. Saya di sini bersama Pak Taufik akan berjuang sampai titik darah penghabisan agar Pemilu kita jujur dan adil," tutur Sandiaga.

Menurut dia, pengawalan penghitungan suara bukan hanya urusan kalah dan menang, tetapi memastikan agar Pemilu berjalan secara demokratis dan bermartabat.

"Pemilu yang betul-betul jujur dan adil. Kita harus mengamankan suara di Pemilu ini," ucap Sandi.

Dihadapan relawan yang kebanyakan dari emak-emak, Sandiaga menyampaikan salam dari calon presiden Prabowo Subianto dan meminta agar emak-emak tetap semangat.

"Dapat salam semua dari Pak Prabowo Subianto. Emak-emak jangan kendor semangatnya. Jaga kesehatan emak-emak. Kesehatan nomor 1, presidennya nomor? (duaaaaa). Saya titip. Kita berjuang demi kebenaran. Kita tegakkan keadilan. Kita tidak punya uang, kita tidak punya media, tapi kita punya keyakinan," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019