Sebanyak 40 peserta yang merupakan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Provinsi Kalimantan Timur, antusias mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas yang berlangsung empat hari hingga Kamis (25/4).


"Untuk hari ini materi yang saya sampaikan  tentang Teknik Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan," ujar Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Partisipatif pada Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Ali Muchsin Ashari di Samarinda, Kamis.

Menurut dia, tiap kelompok maupun tiap desa memiliki karakter yang berbeda sehingga permasalahan yang muncul dipastikan juga berbeda meski ada beberapa kemiripan, karena itu diperlukan kreativitas setiap kader dan pengurus dalam memecahkan masalah.

Jika masalah tidak bisa terpecahkan saat itu juga, maka kader diminta kreatif dalam membuat daftar kemungkinan yang bisa dimunculkan untuk memecahkan masalah yang ada.

Kemudian, kader bahkan pendamping pun tidak boleh berhenti membuat daftar kemungkinan setelah beberapa pilihan dimunculkan, sehingga mereka dimintanya terus berpikir karena masih memungkinkan menemukan daftar pilihan yang lebih sederhana.

Peserta juga harus cermat melihat kembali daftar yang sudah dibuat untuk mencari kemungkinan kombinasi yang bisa diterapkan bersamaan.

Dalam memecahkan masalah, lanjutnya, kader yang tugasnya mirip dengan pendamping ini, dimintanya tidak buru-buru dalam membuat keputusan yang akan dilempar ke forum, namun harus berpikir lagi lebih cermat.

"Beri waktu untuk diri sendiri berpikir sebelum memutuskan pilihan mana yang akan digunakan. Pikirkan setiap pilihan dengan baik dan telaah kembali kelebihan dan kekurangannya sebelum kita putuskan," kata Ali.

Hal-hal yang harus dihindari dalam upaya memecahkan masalah, lanjut dia, hanya menggunakan kemungkinan yang paling mencolok tanpa bersikap kreatif, kemudian hanya memikirkan atau membuat daftar sedikit pilihan.

Peserta pelatihan juga dimintanya melakukan identifikasi solusi terbaik, yakni dengan memkirkan setiap pilihan yang ada secara seksama, kemudian menentukan pilihan yang dianggap paling baik atau paling sesuai dengan situasi yang berkembang.

"Pikirkan juga tentang kemungkinan yang bakal terjadi jika kita mengambil pilihan tersebut. Pikirkan konsekuensi dari solusi yang dipilih, termasuk siapa-siapa saja yang akan terdampak. Pastikan solusi yang dipilih akan membuahkan hasil baik," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019