Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) melalui instansi teknis dan bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait, merencanakan pembentukan transportasi ramah anak yang akan dioperasikan awal Mei 2019 dengan nama Ojol Berlian (Ojek Online Bersama Lindungi Anak).
"Pelayanan transportasi bagi anak masih mengkhawatirkan terjadinya hal tidak diinginkan. Inilah yang memunculkan keinginan adanya transportasi aman bagi anak," ujar Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noer Adenany di Samarinda, Rabu.
Selain itu, ditambah pula dengan masih terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap pengguna layanan transportasi, termasuk pelaku layanan pada konsep ramah anak yang kerap tidak mendapat perhatian.
Pelaku layanan transportasi, lanjutnya, kurang mengindahkan keselamatan penumpang yang masih di bawah umur atau anak-anak, salah satunya kurang disiplinnya memakaikan helm pada anak, bahkan ketertiban berlalulintas pun lepas dari perhatian.
Mengingat masih terjadinya beberapa hal tersebut, maka pihaknya memberikan pemahaman ke masyarakat tentang transportasi ramah anak, meningkatkan kepedulian, dan kesadaran demi mencegah tindak kekerasan terhadap anak, khususnya dari jasa layanan transportasi secara menyeluruh.
Hal ini dimaksudkan agar terciptanya transportasi yang ramah anak. Apalagi Ojol Berlian merupakan bagian dari mekanisme yang dibangun sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dari sisi layanan transportasi demi terciptanya lingkungan yang layak bagi anak.
Ojol Berlian, lanjutnya, jadwal peluncurannya ditargetkan awal Mei melalui kerja sama dengan Dinas PPPA Kota Samarinda, Dinas Perhubungan Kaltim, dan Dinas Perhubungan Kota Samarinda.
Sedangkan dari nonpemerintah adalah kerja sama dengan Relawan TIK Kaltim, Forum Puspa Kaltim, Komunitas Ojol Kota Samarinda, Forum Anak Kaltim, LM Sahabat Misykat Indonesia (SMI) Samarinda, Forum Anak Kaltim, bahkan kerja sama pula dengan Polresta Samarinda.
Melalui ini, kata dia lagi, masyarakat didorong mengembangkan gaya hidup yang ramah terhadap anak, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan wajar.
Sementara Siti Mahmudah selaku Kepala Seksi Tumbuh Kembang Anak DKP3A Kaltim, mengatakan adanya dukungan nyata dari berbagai pihak ini diharapkan mampu memberikan layanan transportasi yang ramah, nyaman, dan aman bagi seluruh penumpang baik perempuan, anak dan penyandang disabilitas.
Ke depan, katanya, layanan ini akan disiapkan call center pengaduan bagi pengguna layanan maupun bagi pengemudi ojol sebagai agen polopor sekaligus pelapor, karena transportasi yang ramah anak akan menjadi salah satu indikator menciptakan Kabupten/Kota Layak Anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Pelayanan transportasi bagi anak masih mengkhawatirkan terjadinya hal tidak diinginkan. Inilah yang memunculkan keinginan adanya transportasi aman bagi anak," ujar Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noer Adenany di Samarinda, Rabu.
Selain itu, ditambah pula dengan masih terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap pengguna layanan transportasi, termasuk pelaku layanan pada konsep ramah anak yang kerap tidak mendapat perhatian.
Pelaku layanan transportasi, lanjutnya, kurang mengindahkan keselamatan penumpang yang masih di bawah umur atau anak-anak, salah satunya kurang disiplinnya memakaikan helm pada anak, bahkan ketertiban berlalulintas pun lepas dari perhatian.
Mengingat masih terjadinya beberapa hal tersebut, maka pihaknya memberikan pemahaman ke masyarakat tentang transportasi ramah anak, meningkatkan kepedulian, dan kesadaran demi mencegah tindak kekerasan terhadap anak, khususnya dari jasa layanan transportasi secara menyeluruh.
Hal ini dimaksudkan agar terciptanya transportasi yang ramah anak. Apalagi Ojol Berlian merupakan bagian dari mekanisme yang dibangun sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dari sisi layanan transportasi demi terciptanya lingkungan yang layak bagi anak.
Ojol Berlian, lanjutnya, jadwal peluncurannya ditargetkan awal Mei melalui kerja sama dengan Dinas PPPA Kota Samarinda, Dinas Perhubungan Kaltim, dan Dinas Perhubungan Kota Samarinda.
Sedangkan dari nonpemerintah adalah kerja sama dengan Relawan TIK Kaltim, Forum Puspa Kaltim, Komunitas Ojol Kota Samarinda, Forum Anak Kaltim, LM Sahabat Misykat Indonesia (SMI) Samarinda, Forum Anak Kaltim, bahkan kerja sama pula dengan Polresta Samarinda.
Melalui ini, kata dia lagi, masyarakat didorong mengembangkan gaya hidup yang ramah terhadap anak, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan wajar.
Sementara Siti Mahmudah selaku Kepala Seksi Tumbuh Kembang Anak DKP3A Kaltim, mengatakan adanya dukungan nyata dari berbagai pihak ini diharapkan mampu memberikan layanan transportasi yang ramah, nyaman, dan aman bagi seluruh penumpang baik perempuan, anak dan penyandang disabilitas.
Ke depan, katanya, layanan ini akan disiapkan call center pengaduan bagi pengguna layanan maupun bagi pengemudi ojol sebagai agen polopor sekaligus pelapor, karena transportasi yang ramah anak akan menjadi salah satu indikator menciptakan Kabupten/Kota Layak Anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019