Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara masih mengkaji lokasi mana yang akan dibangun jembatan baru sebagai pengganti Jembatan Kartanegara yang ambruk pada 26 November 2011.
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Senin, mengatakan, pada awalnya pihaknya merencanakan pembangunan jembatan baru pengganti Jembatan Kartanegara yang runtuh, di wilayah Tenggarong dengan melintasi Pulau Kumala yang berada di tengah Sungai Mahakam.
Namun, kata Rita Widyasari, rencana itu dipertimbangkan kembali karena jika jembatan dibangun melintasi Pulau Kumala pasti akan memerlukan lebih banyak biaya dan memakan waktu yang lama yaitu bisa mencapai tiga tahun.
Di samping biaya pembebasan lahan, ujarnya, juga ongkos pembangunan yang dipastikan besar karena harus membangun dari awal.
"Berat biayanya jika jembatan melintasi Pulau Kumala, tapi jika dibangun tak jauh dari jembatan yang ambruk ini biayanya agak ringan," ujar Rita.
Dia menambahkan, berdasarkan masukan berbagai pihak, jika jembatan dibangun tepat pada posisi yang lama maka biaya yang diperlukan tak setinggi membangun jembatan dari awal.
Karena, katanya, jalan di kedua sisi ujung jembatan juga sudah ada, sehingga tak perlu membebaskan lahan dan membangun jalan pendekat baru.
"Waktu pembangunan juga bisa relatif lebih pendek yaitu kurang lebih satu tahun setengah bisa rampung. Selain itu pilon (tiang jembatan) yang saat ini masih ada masih bisa digunakan tinggal pondasinya yang diperkuat. Beberapa opsi tersebut masih kita kaji, tentunya dengan mempertimbangkan biaya dan faktor-faktor lainnya," ujarnya.
Sementara itu, pembangunan jembatan di Kecamatan Loa Kulu juga akan tetap berjalan karena rencana tersebut sudah dianggarkan sejak lama atau sebelum runtuhnya Jembatan Kartanegara di Tenggarong
Sebelumnya, pada Minggu (1/1) sore, Bupati Rita Widyasari sempat meninjau kelanjutan proses evakuasi jembatan ambruk.
Pemkab Kukar menggandeng pihak ketiga atau pihak swasta yaitu PT Samudera Biru Nusantara (SBN) untuk melanjutkan proses evakuasi Jembatan Kartanegara pada masa tanggap darurat ketiga yaitu mulai 26 Desember 2011 hingga 17 Februari 2012.
Pada Minggu (1/1), Tim Evakuasi berhasil mengangkat dua mobil dari reruntuhan jembatan di dasar Sungai Mahakam sisi Tenggarong. Kedua mobil dalam kondisi kosong yang berhasil diangkat itu adalah jenis Xenia dengan nomor polisi KT 1209 MI dan sedan Chevrolet dengan nomor polisi KT 1678 BU. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Senin, mengatakan, pada awalnya pihaknya merencanakan pembangunan jembatan baru pengganti Jembatan Kartanegara yang runtuh, di wilayah Tenggarong dengan melintasi Pulau Kumala yang berada di tengah Sungai Mahakam.
Namun, kata Rita Widyasari, rencana itu dipertimbangkan kembali karena jika jembatan dibangun melintasi Pulau Kumala pasti akan memerlukan lebih banyak biaya dan memakan waktu yang lama yaitu bisa mencapai tiga tahun.
Di samping biaya pembebasan lahan, ujarnya, juga ongkos pembangunan yang dipastikan besar karena harus membangun dari awal.
"Berat biayanya jika jembatan melintasi Pulau Kumala, tapi jika dibangun tak jauh dari jembatan yang ambruk ini biayanya agak ringan," ujar Rita.
Dia menambahkan, berdasarkan masukan berbagai pihak, jika jembatan dibangun tepat pada posisi yang lama maka biaya yang diperlukan tak setinggi membangun jembatan dari awal.
Karena, katanya, jalan di kedua sisi ujung jembatan juga sudah ada, sehingga tak perlu membebaskan lahan dan membangun jalan pendekat baru.
"Waktu pembangunan juga bisa relatif lebih pendek yaitu kurang lebih satu tahun setengah bisa rampung. Selain itu pilon (tiang jembatan) yang saat ini masih ada masih bisa digunakan tinggal pondasinya yang diperkuat. Beberapa opsi tersebut masih kita kaji, tentunya dengan mempertimbangkan biaya dan faktor-faktor lainnya," ujarnya.
Sementara itu, pembangunan jembatan di Kecamatan Loa Kulu juga akan tetap berjalan karena rencana tersebut sudah dianggarkan sejak lama atau sebelum runtuhnya Jembatan Kartanegara di Tenggarong
Sebelumnya, pada Minggu (1/1) sore, Bupati Rita Widyasari sempat meninjau kelanjutan proses evakuasi jembatan ambruk.
Pemkab Kukar menggandeng pihak ketiga atau pihak swasta yaitu PT Samudera Biru Nusantara (SBN) untuk melanjutkan proses evakuasi Jembatan Kartanegara pada masa tanggap darurat ketiga yaitu mulai 26 Desember 2011 hingga 17 Februari 2012.
Pada Minggu (1/1), Tim Evakuasi berhasil mengangkat dua mobil dari reruntuhan jembatan di dasar Sungai Mahakam sisi Tenggarong. Kedua mobil dalam kondisi kosong yang berhasil diangkat itu adalah jenis Xenia dengan nomor polisi KT 1209 MI dan sedan Chevrolet dengan nomor polisi KT 1678 BU. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012