Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda, Nor Wahid Hasyim,ST mengatakan jumlah pelanggan PDAM hingga saat ini mencapai 156 ribu lebih meskipun masih ada beberapa daerah dikategorikan zona merah.


"Penyambungan SR (Sambungan rumah) terus dibuka, walaupun cukup berat untuk mencapai 100 persen jika tidak didukung kapasitas atau sarana dan prasarana, apalagi jumlah penduduk Samarinda terus bertambah," katanya ketika diwawancarai usai menggelar coffee Morning dengan sejumlah awak media di Samarinda, Rabu.

Jumlah pelanggan saat ini 96 persen ,meski demikian PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda  terus mengupayakan peningkatan pelayanan dan menekan kebocoran.

 Ada beberapa  daerah  termasuk zona merah  atau  yang belum bisa terlayani air mengalir selama 24 jam. Daerah-daerah zona merah  antara lain di wilayah Kecamatan Sambutan, Samarinda Utara dan Palaran.

Wahid menjelaskan beberapa daerah tersebut dapat tertangani apabila Intake Sungai Kapih dan IPA (Instalasi Pengolahan Air )Kalhol di kerjakan dan beroperasi sehingga pelayanan dapat dilakukan 24 jam. Mereka   selama ini hanya mendapatkan air pada jam-jam tertentu misalnya hanya pada malam hari.

Sementara untuk kualitas air tetap di jaga melalui laboratorium mini dan laboratorium induk   di ambil secara acak serta  bekerjasama  dengan Dinas Kesehatan Kota Samarinda memeriksa kualitas air.

"Petugas kita apabila ada laporan terjadi penurunan kualitas, maka langsung ditangani. Kebanyakan air keruh ke pelanggan biasanya jika ada perbaikan pipa jaringan. Maka pada saat mengalir pertama kali mengalir airnya keruh, namun setelah berproses satu sampai dua jam kemudian maka air kembali normal," katanya.

Lanjut Wahid kekeruhan air juga dapat terjadi apabila terjadi pemadaman listrik PLN sehingga PDAM tidak bisa berproduksi  dan distribusi terhenti  kepelanggan mengakibatkan terjadinya endapan di perpipaan, namun hal itu terjadi hanya sebentar.

Menurutnya ada beberapa tantangan yang dihadapi PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yakni wilayah yang cukup luas, daerah perbukitan, sebaran penduduk tidak merata serta  terjadinya pertambahan penduduk yang cukup signifikan.

Nor Wahid mengungkapkan bahwa kondisi PDAM Tirta kencana dalam kondisi sehat dan sudah mampu memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kota Samarinda untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pada 2018 lalu PDAM memberikan kontribusi totalnya sebesar Rp7 miliar, hal itu sesuai dengan UU No.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, khususnya pasal 336 ayat 3 yang menyebutkan laba yang diperoleh Perusda akan disetorkan kepada daerah bergantung kepala daerah.

Lanjut Wahid untuk 2019 belum diketahui apakah bisa berkontribusi atau tidak nanti menunggu hasil audit terlebih dahulu. Apabila pelayanan di bawah 80 persen maka belum boleh setor, tetapi   disarankan untuk berinvestasi  untuk  lebih meningkatkan cakupan pelayanan.(*)

Pewarta: Rhd

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019