Tenggarong, (ANTARA News Kaltim) Pada hari Kesebelas ambruknya Jembatan Kartanegara Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara tim SAR kembali gagal melakukan evakuasi terhadap bangkai mobil yang berada di dasar Sungai Mahakam.
"Hari ini sudah dilakukan penyelaman secara optimal namun evakuasi mobil kembali belum membuahkan hasil maksimal," kata Kepala Polres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar Polisi, I Gusti KB Harryarsana kepada wartawan, Selasa.
Saat tim penyelam dari Paskhas TNI AL, Brimob dan Basarnas melakukan penyelaman hanya ditemukan aspal dan rangkaian besi kerangka jembatan, katanya.
"Berdasarkan penjelasan teknisi dan pengendali penyelaman dari Brimob, Komisaris Bambang mengatakan, bahwa saat tim pertama melakukan penyelaman hanya ditemukan aspal dan rangkaian besi dan bukan mobil," katanya.
"Kemudian dilakukan penyelaman kedua dan ketiga untuk memastikan titik-titik lainnya. Penyelaman akan terus dilakukan hingga Selasa Malam," ungkap I Gusti Harryarsana.
Tim SAR lanjut I Gusti Harryarsana masih akan melakukan rencana lainnya untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
"Rencana A sudah dilakukan kemudian rencana B baru direncanakan untuk melakukan langkah-langkah tepat sebagai upaya menemukan objek atau kendaraan yang berada di bawah Sungai Mahakam untuk segera dievakuasi," kata I Gusti Harryarsana.
Berdasarkan pantauan hingga hari ke-11 pasca ambruknya Jembatan Kartanegara, upaya pencarian terhadap korban dan evakuasi mobil dari dasar Sungai Mahakam terlihat terus dilakukan.
Tim SAR terlihat masih terus melakukan penyisiran di sepanjang sungai Mahakam untuk mencari korban ambruknya jembatan tersebut.
Sementara, para penyelam sejak Selasa pagi hingga petang terus melakukan upaya mengaitkan tali dari 'crane' ke beberapa objek yang berada di dasar Sungai Mahakam untuk dievakuasi namun hingga malam upaya tersebut gagal.
Berdasarkan "Side scan sonar" milik BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) terdapat 13 objek diduga bangkai mobil berada di dasar Sungai Mahakam.
Pada Minggu petang (4/12) satu unit mobil korban tragedi Jembatan Kutai Kartanegara berhasil dievakuasi dari dasar Sungai Mahakam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Hari ini sudah dilakukan penyelaman secara optimal namun evakuasi mobil kembali belum membuahkan hasil maksimal," kata Kepala Polres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar Polisi, I Gusti KB Harryarsana kepada wartawan, Selasa.
Saat tim penyelam dari Paskhas TNI AL, Brimob dan Basarnas melakukan penyelaman hanya ditemukan aspal dan rangkaian besi kerangka jembatan, katanya.
"Berdasarkan penjelasan teknisi dan pengendali penyelaman dari Brimob, Komisaris Bambang mengatakan, bahwa saat tim pertama melakukan penyelaman hanya ditemukan aspal dan rangkaian besi dan bukan mobil," katanya.
"Kemudian dilakukan penyelaman kedua dan ketiga untuk memastikan titik-titik lainnya. Penyelaman akan terus dilakukan hingga Selasa Malam," ungkap I Gusti Harryarsana.
Tim SAR lanjut I Gusti Harryarsana masih akan melakukan rencana lainnya untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
"Rencana A sudah dilakukan kemudian rencana B baru direncanakan untuk melakukan langkah-langkah tepat sebagai upaya menemukan objek atau kendaraan yang berada di bawah Sungai Mahakam untuk segera dievakuasi," kata I Gusti Harryarsana.
Berdasarkan pantauan hingga hari ke-11 pasca ambruknya Jembatan Kartanegara, upaya pencarian terhadap korban dan evakuasi mobil dari dasar Sungai Mahakam terlihat terus dilakukan.
Tim SAR terlihat masih terus melakukan penyisiran di sepanjang sungai Mahakam untuk mencari korban ambruknya jembatan tersebut.
Sementara, para penyelam sejak Selasa pagi hingga petang terus melakukan upaya mengaitkan tali dari 'crane' ke beberapa objek yang berada di dasar Sungai Mahakam untuk dievakuasi namun hingga malam upaya tersebut gagal.
Berdasarkan "Side scan sonar" milik BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) terdapat 13 objek diduga bangkai mobil berada di dasar Sungai Mahakam.
Pada Minggu petang (4/12) satu unit mobil korban tragedi Jembatan Kutai Kartanegara berhasil dievakuasi dari dasar Sungai Mahakam.
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011