Samarinda (Antaranews Kaltim) - Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengajak satuan pendidikan, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk menanam tanaman endemik, seperti ulin, bengkirai, kapur, meranti maupun gaharu.

Menurut Hadi Mulyadi kepada awak media di Samarinda, Rabu, saat ini populasi tanaman endemik di Kaltim sudah mulai berkurang drastis, sehingga dibutuhkan kepedulian semua pihak termasuk para siswa untuk menjaga kelestariannya.

"Tidak hanya SMK. Penanaman bibit pohon dapat dimulai tahun ini. Kami berharap semua sekolah, dimulai dari pendidikan SMK bisa menanam tanaman endemik Kalimantan, sehingga kita semua bisa melestarikan tanaman tersebut yang kini habitatnya sangat langka diketahui masyarakat, khususnya para anak usia sekolah," kata Hadi Mulyadi.

Ia mengatakan program ini juga bertujuan sebagai penghijauan di daerah. Dimulai dari sekolah, khususnya SMK. Kemudian diikuti seluruh instansi pemerintahan hingga swasta untuk melaksanakan.

Hadi mengatakan dengan melakukan gerakan tanam saat ini maka 20 hingga 30 tahun akan datang bisa bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

Selain menjadi pengetahuan para pelajar, pihak sekolah membantu pemerintah untuk melestarikan tanaman tersebut yang kini susah dilihat maupun diketahui," jelasnya.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Deslan Nispayani mengatakan tahun ini Disdik Kaltim menargetkan tertanam 1.000 bibit pohon endemik di masing-masing SMK. Melalui program ini diharapkan setiap sekolah minimal bisa menanam satu bibit tanaman endemik tersebut. Asalkan, memiliki cukup ruang lahan untuk menanam.

Ia mengatakan dengan menanam tanaman endemik dimulai dari pendidikan dapat menunjukkan kepada orang luar Kalimantan, bahwa Kaltim memiliki sejarah dengan tanaman endemiknya.

"Kita berharap ini bagian dari kreativitas satuan pendidikan untuk para pelajar, agar generasi muda ini jangan kehilangan sejarah dan peninggalan Kalimantan, sehingga tidak hanya mengenali dan mengetahui melalui gambar saja," jelasnya.(*)

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019