Samarinda (Antaranews Kaltim) - Sekitar 900 orang pejabat struktural di lingkungan Pemprov Kaltim dikumpulkan Gubernur Kaltum, Isran Noor untuk menghadiri rapat koordinasi (Rakor) dengan suasana santai.


Model baru rapat dengan pengarahan diselingi hiburan bernyanyi dengan penyanyi Kepala OPD secara bergantian.

Agenda Rapat Koordinasi Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim tersebut dibuka gubernur tidak dengan acara protokoler, tapi lebih sederhana dengan mengetuk microphone sebanyak delapan kali dan meminta Kepala OPD bernyanyi mengawali acara.

Tidak puas meminta Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kaltim, M Aswin menyanyikan lagu latin, beberapa saat setelah pengarahan gubernur menunjuk Badan Kepegawaian Daeraj (BKD) Kaltim, Ardiningsih naik panggung menyumbangkan dua lagu sekaligus.

"Jangan terlalu serius. Kita santai saja. Yang duduk boleh berdiri meregangkan otot yang lagi penat. Nggak apa santai saja," ujar Gubernur Isran dalam arahan saat membuka Rakor Program OPD Kaltim, di Gedung Planery Hall Convention Hall Samarinda, Senin (14/1).

Meski demikian, dia mengaku ini pertemuan penting yang digelarnya sejak diberi amanah ALLAH SWT dan kepercayaan masyarakat bersama Wagub Hadi Mulyadi memimpin Kaltim.

Sangking pentingnya, kata dia, Wagub Hadi yang sedang menjalani Ibadah Umrah mendoakan Rakor berjalan lancar dan cita-cita pembangunan terwujud.

Menurut dia, Rakor merupakan momentum silaturahim melakukan kegiatan diskusi, koordinasi, komunikasi, dan bagaimana mengakomodatif kegiatan program pembangunan Kaltim yang merupakan sentral kegiatan penyelenggaraan pembangunan di Kaltim.

Kondisi Kaltim yang masih perlu terus berbenah, kata dia, bisa berjalan mulus ketika dilakukan dengan perencanaan baik dan berkualitas. Kepala OPD sampai eselon III punya peran penting dalam proses perencanaan dimaksud.

Karenanya Kepala OPD sampai eselon III diharapkan berperan memahami dan mengerti tentang Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2018-2023.

"Pahami benar dan segera komunikasikan dan koordinasikan secara intens agar paham. Pejabat harus punya semangat motivasi untuk belajar. Memang tidak ada yang sempurna dan komplit. Tapi dengan semangat motivasi belajar bisa diselesaikan dengan baik," katanya.

Sejalan dengan itu OPD Kaltim diminta segera menyelesaikan rencana strategis instansi masing-masing. Keberadaan renstra menjadi pendukung penyelesaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2019-2023 yang harus selesai Maret 2019 ini.

Hasil evaluasi yang dilakukannya, OPD masih belum secara intens menyiapkan Renstra. Makanya ke depan OPD harus lebih proaktif mendukung kelancaran proses perencanaan pembangunan yang akan menjadi pedoman hingga lima tahun ke depan tersebut.

"Ini penting karena Kaltim ke depan semakin dihadapkan banyak permasalahan pembangunan. Sebagai contoh, berdasarkan data BPS angka kemiskinan Kaltim masih di atas 6 persen. Meskipun memang angka itu di bawah nasional" katanya.

Lebih dari itu, angka kemiskinan sebagian besar ada di pedalaman. Diperparah terbatasnya ketersedian infratruktur dasar masayarakat dan jangkauan lokasinya yang terbilang sulit.

Kemudian desa-desa Kaltim masih banyak pada status tertinggal dan sangat tertinggal. Desa yabg statusnya mandiri masih sangat kecil, yakni baru 2 desa berstatus mandiri.

"Ini sangat menyedihkan. Inilah menjadi target kita bagaimana tahun ke depan buat sebuah rencana yang bisa mengurangi angka desa sangat tertinggal dan tertinggal," serunya.

Hadir mendamping Gubernur Isran dipanggung utama, Pj Sekprov Kaltim, Meiliana, Plh Asisten I M. Sabani, Asisten II, Icwansyah, dan Asisten III Bere Ali.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019