Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Total E&P Indonesie (TEPI) membuka  lapangan gas baru South Mahakam Block, di Selat Makassar, beberapa mil lepas pantai Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Lapangan ini akan memproduksi gas 250 MMSCFD mulai Mei 2013," kata Public Affairs and Corporate Communication Total E&P Indonesie, Leo Tobing, di Balikpapan, Jumat (18/11) sore.

Gas dari Blok South Mahakam ini akan dialirkan dengan pipa di dasar laut sepanjang 67 km ke utara menuju Senipah Base untuk seterusnya dipompa menuju LNG Badak di Bontang, lebih kurang 150 km lagi ke utara.

LNG Badak adalah fasilitas pengolahan gas yang dikelola PT Badak. Di sini gas didinginkan hingga mencair dan selanjutnya siap untuk di ekspor.

Selain gas, kata Leo, lapangan ini juga akan memproduksi minyak mentah dengan kapasitas produksi lebih kurang 90 barrel per hari.

South Mahakam Block akan terdiri dari tiga anjungan yang diberi nama Stupa, West Stupa, dan East Mandu.

Saat ini, Total tengah melakukan tiga kegiatan sekaligus berkenaan dengan proyek ini.

Pada November ini, perusahaan akan memasang pipa di darat, membuat bangunan, memasang peralatan yang diperlukan di Senipah Base, dan pembongkaran alat tangkap ikan milik masyarakat yang berada di jalur pemasangan pipa.

Menurut dia, alat tangkap ikan atau rumpon milik nelayan yang dibongkar akan diganti rugi sesuai kesepakatan.

"Tentu saja kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait, mulai dari Gubernur, para kepala dinas terkait, hingga masyarakat," tegas Leo.

Untuk koordinasi itu bahkan dibentuk tim khusus dengan surat keputusan Gubernur. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Timur menjadi ketua dari yang disebut Tim Koordinasi Pemasangan Pipa dan Anjungan Instalasi Usaha Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Perairan Kalimantan Timur.

"Jadi nanti tim itu tidak hanya bekerja karena ada Total pasang pipa, tapi juga untuk perusahaan pelaksana penambangan minyak dan gas (kontraktor kerja sama/KKS) yang lain," kata Leo.  (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011