Balikpapan, (Antaranews Kaltim) - Pihak berwenang di Provinsi Kalimantan Timur menginginkan para kepala desa di wilayah binaannya, mengarahkan Dana Desa (DD) 2019 yang senilai Rp870,19 miliar lebih banyak untuk pengembangan ekonomi dengan menggali potensi lokal.

   
"Selain untuk pengembangan ekonomi, DD 2019 juga harus banyak diarahkan untuk pemberdayaan dan peningkatan keterampilan agar SDM di desa makin meningkat," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, M Jauhar Efendi di Balikpapan, Jumat malam.

Hal itu ia katakan ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) sekaligus evaluasi pengelolaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Kaltim di Grand Senyiur Hotel, Balikpapan.

Dia menuturkan bahwa DD untuk 841 desa yang tersebar pada tujuh kabupaten di Kaltim tahun 2019 mencapai Rp 870,19 miliar itu, mengalami kenaikan 19,04 persen atau bertambah Rp139,19 miliar ketimbang DD 2018 yang senilai Rp730,92 miliar.

Ini berarti rata-rata tiap desa akan mendapatkan DD yang lumayan fantastis, yakni mencapai Rp1 miliar per desa, sehingga anggaran sebesar ini harus dikelola dengan baik dan benar agar desa bisa maju dan mandiri.

Fendi melanjutkan, besaran DD yang dialokasikan pemerintah pusat untuk Kaltim dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, yakni dari tahun 2015 yang tercatat Rp240 miliar, tahun 2016 naik menjadi Rp540 miliar, 2017 kembali naik menjadi Rp692 miliar, dan tahun 2018 naik lagi menjadi Rp731 miliar.

Menurutnya, terus meningkatnya DD dari tahun ke tahun ini memberikan sumbangsih positif terhadap pembangunan desa, sehingga desa-desa di Kaltim makin berdaya dan memiliki sejumlah infrastruktur baik jalan, jembatan, sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Berdasarkan data kegiatan pokok yang biayanya dari DD 2015-2017, hasilnya antara lain terbangunnya sarana dan prasarana penunjang aktivitas ekonomi masyarakat, separti terbangunnya 1.445 unit jembatan, jalan desa sepanjang 1.531.084 meter.

Kemudian terbangunnya pasar desa sebanyak 80 unit, pendirian dan kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebanyak 34 unit, embung desa 41 unit, sarana irigasi tercatat 80 unit, dan beberapa hasil pembangunan sesuai kebutuhan prioritas.

Kegiatan lain yang dihasilkan DD dalam periode tersebut adalah tersedianya sarana prasarana penunjang kualitas hidup masyarakat, yakni melalui pembangunan 2.028 unit sarana air bersih, 269 unit mandi, cuci, kakus (MCK), 49 unit Polindes, 240 unit PAUD, 176 unit Posyandu, drainase 12.243 meter, dan sumur bor sebanyak 367 unit.

"Sementara untuk tahun 2018, Dana Desa dimanfaatkan untuk membiayai sebanyak 607 kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan prioritas berdasarkan hasil musyawarah desa," ucap Fendi.

Mengingat DD 2015-2018 sudah banyak diarahkan pembangunan fisik, lanjutnya, maka mulai 2019 ia minta pengurangan kegiatan yang mengarahkan ke infrastruktur, boleh infrastruktur namun harus yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi agar perekonomian di desa terus bergeliat.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018