Balikpapan (Antaranews Kaltim) -  Kampung Phinisi dijadikan kampung wisata peduli inflasi oleh Pemkot dan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Balikpapan mulai Minggu.

Kampung Phinisi adalah lingkungan perumahan padat di sisi utara hotel dan apartemen Aston di Klandasan Ilir di Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, lebih kurang 2 km dari Balai Kota.

"Kami ajak warga di kampung ini menanam cabai ala urban farming," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani di RT 32 Kampung Phinisi yang jadi pusat berkumpul warga.

BI membagikan seribu lebih bibit cabai warna-warni untuk ditanam di plastik polybag. Satu gang di kampung itu mendapat jatah mengurus 200 bibit cabai merah dan cabai hijau.

"Kami akan pelihara baik-baik, sampai berhasil panen," kata Ketua RT 32 Sri Rahayu.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang hadir dalam kesempatan itu bahkan minta waktu tanam diatur hingga waktu panen tepat saat cabai sangat dibutuhkan.

"Saat akan lebaran misalnya, itu saat harga cabai melambung. Agar pas panen pas sekitar atau menjelang lebaran, berarti harus tanam 3 bulan sebelumnya," katanya.

Dari gerakan menanam cabai yang sudah dicanangkan BI Balikpapan setidaknya dalam 4 tahun terakhir, Wali Kota Balikpapan memang sudah paham sekali tentang cabai.

Dengan demikian, hasil panen warga akan bisa menahan laju inflasi Balikpapan,yang satu penyebab utamanya harga cabai yang melambung sebab kebutuhan meningkat namun pasokan kurang.

"Bila cabai berhasil, kami akan lanjutkan dengan menanam tanaman penyumbang inflasi lainnya, yaitu kangkung, bayam, dan tomat," kata Suharman.

Balikpapan memang mendatangkan sebagian besar kebutuhan pangan, sandang, bahkan juga papan dalam bentuk bahan bangunan dari daerah lain. Cabai didatangkan dari Sulawesi Selatan dan dari Jawa Timur, seperti juga kol, kentang, telur, bahkan beras.

Kampung Phinisi sendiri memang sedang naik daun. Pascabencana kebakaran yang menimpa pemukiman itu di tahun 2008, warga mau berbenah. Pemukiman ditata agar tampak rapi, gang dibuat lebar, sehingga bila keadaan darurat, evakuasi bisa cepat.

Selanjutnyq rumah-rumah dicat warna-warni, ada juga lukisan mural di beberapa tempat, ada bendera, juga warni-warni dibentangkan dari rumah ke rumah hingga ke musala di ujung kampung.

Menurut Sri, perilaku warga juga berubah.Tidak ada lagi yang buang sampah sembarangan. Semua masuk tempat sampah.

Hikmahnya, Kampung Phinisi jadi kampung terbersih ketiga di seantero Kota Minyak di ajang lomba kebersihan memperingati Hari ke-73 Kemerdekaan.

Ketua RT 32 Sri Rahayu pun menerima penghargaan atas nama warga dari Wali Kota.

Hikmah lainnya, Kampung Phinisi jadi tujuan wisata. Warga kota sekarang suka berkunjung untuk berfoto dan menikmati suasana sore dan angin laut dari gang yang sejajar pantai. (*)

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018