Ujoh Bilang, (Antaranews Kaltim) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap Festival Hudoq Cross Border di Kabupaten Mahakam Ulu yang dibuka Kamis ini dan ditutup  28 Oktober, dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Kalimantan Timur.
   
  
"Festival Hudoq Cross Border di Kabupaten Mahakam Ulu, sekaligus untuk mengampanyekan potensi wisata di kawasan perbatasan, satu tempat prioritas Inisiatif Jantung Borneo," ujar Arief Yahya dihubungi dari Ujoh Bilang, Kamis.
   
Menurut dia, melalui kegiatan itu, jumlah kunjungan wisatawan baik dari mancanegara maupun domestik ke Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur semakin meningkat, karena adat dan budaya yang disajikan memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri, sehingga ia mempersilahkan siapa pun hadir.
   
Apalagi kegiatan yang pada Kamis ini berhasil masuk rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia dengan peserta 2.200 penari tersebut, pada Jumat (26/10) malam juga akan dimeriahkan aksi penyanyi papan atas, Trie Utama dan musik sampe oleh Uyau Moris sehingga pada malam pagelaran seni mendatang dipastikan lebih menarik.
   
Secara harfiah, hudoq adalah Tari Topeng. Biasanya, tarian ini dilaksanakan saat awal menanam padi. Warga setempat menyebutnya menugal sampai kegiatan menanam padi selesai. 
   
Peserta Festival Hudoq Cross Border di Kabupaten Mahakam Ulu (Antaranews Kaltim/M.Ghofar)

Menurut keyakinan Suku Dayak Bahau Mahakam Ulu, Hudoq adalah ungkapan doa kepada sang pencipta agar tanaman padi tumbuh subur dan terhindar dari hama, sekaligus akan memberikan keberkahan dan kesejahteraan kepada masyarakat.
   
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Mahulu, Kristina Tening menjelaskan, Festival Hudoq yang menyajikan sedikitnya 2.000 penari agar bisa masuk di rekor MURI, karena pihaknya ingin kegiatan tersebut lebih meriah, bukan hanya untuk mengejar rekor karena sebelumnya, atau pada November 2017 lalu, ada Tari Hudoq di Samarinda yang diikuti 1.000 orang.
   
Para penari Hudoq ini datang dari hampir semua kampung yang tesebar di lima kecamatan di Mahulu. Dikatakannya, rata-rata kampung di Mahulu terdapat lembaga pelestarian seni dan budaya yang salah satunya adalah Tari Hudoq. 
   
Peserta Festival Hudoq Cross Border di Kabupaten Mahakam Ulu (Antaranews Kaltim/M.Ghofar)

Sedangkan Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sumarni menambahkan bahwa Festival Hudoq masuk dalam Calendar of Event (CoE). Festival ini juga menjadi andalan untuk memancing wisman cross border. 
   
"Event ini sudah lolos seleksi tim kurator Kemenpar. Kini Festival Hudoq menjadi event cross border yang masuk dalam calender of event tahunan," ujar Sumarni didampingi Kepala Bidang Pemasaran Area III Pemasaran I Regional II Sapto Haryono.
   
Menurutnya, kebudayaan khas daerah seperti ini harus terus dilestarikan. Selain untuk menarik kedatangan wisatawan juga agar dikenal generasi penerus.
Peserta Festival Hudoq Cross Border di Kabupaten Mahakam Ulu (Antaranews Kaltim/M.Ghofar)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018