Samarinda (Antaranews Kaltim) - Sebanyak 400 wirausahawan yang merupakan pelaku industri rumahan skala kecil di Provinsi Kalimantan Timur, akan mengingkuti pelatihan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guna meningkatan produktivitas dan pemasaran.

"Pelatihan dijadwalkan pada September-November 2018 dengan peserta diutamakan perempuan pelaku industri rumahan dari 10 kabupaten/kota,"ujar Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Halda Arsyad di Samarinda, Jumat. 

Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bersama Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (APTIKOM), tahun 2017 melakukan pelatihan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) melalui teknologi informasi.

Atas keberhasilan dan dampak positif dari pelatihan yang digelar di delapan provinsi tersebut, kemudian kegiatan ini akan dilakukan kembali pada lima provinsi di tahun 2018.

Sebagai langkah awal, telah dilakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan. Hasil evaluasi antara lain perlu melakukan penyesuaian terhadap sistem dan modul yang sudah ada sejak 2017 agar hasilnya lebih berkualitas. 

Pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran, akses, dan transfer teknologi untuk mengembangkan pelaku industri rumahan inovatif, antara lain dengan pemanfaatan TIK sehingga akan mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Perkembangan zaman terkini, penerapan teknologi informasi tidak hanya diperuntukkan bagi perkantoran, organisasi mapun lembaga, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan.

Berbagai perusahaan industri baik yang bergerak dalam sektor retail maupun jasa, telah memanfaatkan teknologi komunikasi dan komputer untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan lebih efektif dan efisien dalam menjual produk. 

Halda menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan yang menjadi prioritas nasional tahun 2017 dengan target 10.000 pelaku usaha dalam rencana kerja kementerian, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki pelaku industri usaha mikro dan menengah (UKM) paling banyak.

"Terdapat 7.469 pelaku industri rumahan dari target 10.000 pelaku telah mendapatkan pelatihan TIK tahun 2017. Mereka tersebar di delapan provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Lampung, DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,"ucap Halda. 

Industri rumahan, lanjutnya, merupakan cikal bakal terbentuknya industri UKM, sehingga salah satu program Kementerian Koperasi dan UKM adalah penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan melalui kegiatan pemasyarakatkan kewirausahaan serta pelatihan kewirausahaan.

Ia juga mengatakan bahwa jumlah warga dengan usia produktif sangat tinggi, sementara jumah lapangan kerja masih sempit sehingga kondisi ini mendorong masyarakat membuka lapangan usaha baru melalui industri rumahan.(*)


 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018