Penajam (Antaranews Kaltim) - Warga RT 12 Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menutup jalan di depan rumah mereka menuntut perbaikan.
"Penutupan jalan ini sebagai bentuk kekecewaan karena hampir setiap hari rumah warga berdebu dan berisik sebab jalan selalu dilalui truk perusahaan," jelas Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Gunung Steleng, Ahmad di Penajam, Kamis.
Warga yang tinggal di sekitar Jalan Meriam Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam,merasa keberatan dengan debu beterbangan yang ditimbulkan oleh truk perusahaan yang melintas di jalan tersebut.
Dalam satu hari, lanjut Ahmad, tidak kurang dari 20 unit truk perusahaan yang berada di Kawasan Industri Buluminung (KIB) melalui Jalan Meriam.
Tingginya intensitas truk perusahaan melalui Jalan Meriam tersebut mengakibatkan jalan menjadi rusak dan bergelombang karena tidak kuat menahan beban.
Jalan yang rusak itu juga meresahkan warga sekitar akibat debu beterbangan ke rumah-rumah, yang rawan menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, serta sudah dua pengendara kendaraan roda dua jatuh terperosok di jalan rusak di wilayah tersebut.
"Selain debu beterbangan, beberapa kaca jendela rumah warga juga retak akibat aktivitas truk perusahaan yang lewat cukup tinggi," ungkap Ahmad.
Warga RT 12 Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam, menuntut perbaikan dan peningkatan jalan menggunakan material beton sebelum penutupan jalan dengan menggunakan portal kembali dibuka.
Aksi penutupan jalan jalur kendaraan perusahaan dari KIB yang dimulai sejak Senin (6/8) itu sempat dialihkan ke Jalan Kapau Kelurahan Gunung Steleng.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin saat ditemui di lokasi menegaskan, keluhan warga terkait peningkatan jalan tersebut sudah disepakati masuk dalam rencana kegiatan pemerintah kabupaten 2019.
"Kesepakatan dengan warga Kelurahan Gunung Steleng itu,?termasuk akan dilakukan penyiraman jalan setiap hari oleh pihak pertamanan," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Penutupan jalan ini sebagai bentuk kekecewaan karena hampir setiap hari rumah warga berdebu dan berisik sebab jalan selalu dilalui truk perusahaan," jelas Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Gunung Steleng, Ahmad di Penajam, Kamis.
Warga yang tinggal di sekitar Jalan Meriam Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam,merasa keberatan dengan debu beterbangan yang ditimbulkan oleh truk perusahaan yang melintas di jalan tersebut.
Dalam satu hari, lanjut Ahmad, tidak kurang dari 20 unit truk perusahaan yang berada di Kawasan Industri Buluminung (KIB) melalui Jalan Meriam.
Tingginya intensitas truk perusahaan melalui Jalan Meriam tersebut mengakibatkan jalan menjadi rusak dan bergelombang karena tidak kuat menahan beban.
Jalan yang rusak itu juga meresahkan warga sekitar akibat debu beterbangan ke rumah-rumah, yang rawan menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, serta sudah dua pengendara kendaraan roda dua jatuh terperosok di jalan rusak di wilayah tersebut.
"Selain debu beterbangan, beberapa kaca jendela rumah warga juga retak akibat aktivitas truk perusahaan yang lewat cukup tinggi," ungkap Ahmad.
Warga RT 12 Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam, menuntut perbaikan dan peningkatan jalan menggunakan material beton sebelum penutupan jalan dengan menggunakan portal kembali dibuka.
Aksi penutupan jalan jalur kendaraan perusahaan dari KIB yang dimulai sejak Senin (6/8) itu sempat dialihkan ke Jalan Kapau Kelurahan Gunung Steleng.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin saat ditemui di lokasi menegaskan, keluhan warga terkait peningkatan jalan tersebut sudah disepakati masuk dalam rencana kegiatan pemerintah kabupaten 2019.
"Kesepakatan dengan warga Kelurahan Gunung Steleng itu,?termasuk akan dilakukan penyiraman jalan setiap hari oleh pihak pertamanan," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018