Samarinda (Antaranews Kaltim) - Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur menggelar lomba penulisan biografi dan autobiografi bagi masyarakat umum baik yang berdomisili di Kaltim maupun Kaltara dengan total hadiah senilai Rp8 juta bagi tiga pemenang.

"Juara pertama akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp3,25 juta, juara dua Rp2,75 juta, dan untuk juara tiga mendapat uang pembinaan senilai Rp2 juta,"?ujar Ketua Panitia Lomba dari Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, Diyan Kurniawati di Samarinda, Rabu. 

Untuk pengiriman naskah, lanjutnya, terdapat dua bentuk yang dikirim ke panitia, yakni naskah cetak plus fotokopi kartu identitas sebanyak empat rangkap dikirim melalui pos ke Kantor Bahasa Kaltim, Jl Batu Cermin Samarinda, paling lambat 21 September berdasarkan stempel pos.

Sedangkan untuk naskah atau salinan lunaknya dikirim melalui surat elektronik (surel) dengan alamat biografi2018@gmail.com. Bagi tiga pemenang rencananya diumumkan pada 15 Oktober 2018.

Untuk penilaian naskah meliputi subtansi, gaya penulisan, dan kebahasaaan. Dewan juri yang diminta menilai terdiri atas peneliti, akademisi, praktisi bidang kebahasaan dan kesastraan. 

Ia menjelaskan bahwa tujuan lomba adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap dunia sastra dan kepenulisan baik di Provinsi Kaltim maupun Provinsi Kaltara.

Ketentuan umum dalam lomba ini, lanjutnya, objek penulisan berkaitan dengan tokoh sastra atau pelaku sastra, baik sastra tulis maupun sastra lisan di seputar dua provinsi ini.

Karya yang diikutsertakan dalam lomba merupakan karya asli, belum pernah diterbitkan, dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba apa pun.

"Karangan diketik pada kertas A4 menggunakan program MS word, huruf times news roman 12, spasi 1,5 dengan panjang tulisan minimal delapan halaman. Sedangkan untuk foto-foto maupun lampiran lain jika ada, dipisahkan dari halaman naskah,"kata Diyan. 

Peserta diperbolehkan mengirim dua jenis tulisan baik autobiografi maupun biografi. Peserta juga diperpbolehkan mengirim lebih dari satu judul karya. 

Ia juga mengatakan bahwa untuk objek penulisan autobigrafi tidak dibatasi oleh popularitas dan usia, sehingga pelaku sastra berusia berapa pun dapat menuliskan autobiografinya. 

Sedangkan untuk penulisan biografi dibatasi popularitas dan usia, sehingga peserta dianjurkan menulis tokoh sastra atau pelaku sastra dari kalangan generasi terkini yang berusia di bawa 55 tahun.

"Namun demikian, peserta masih diperbolehkan menulis tentang tokoh atau pelaku sastra dari kalangan generasi tua yang ketokohannya atau karyanya belum terlalu banyak dikenal oleh masyarakat luas," ucap Diyan.(*)


 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018