Bontang (ANTARA News Kaltim) - Jajaran petugas Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan (DPKP) Pemkot Bontang melakukan pengawasan ketat terhadap kondisi kesehatan seluruh hewan kurban di wilayah itu.

"Tim DPKP telah melakukan pendataan dan sekaligus pemeriksaan sejak 24 Oktober 2011 sampai 5 November 2011. Dari data sementara yang ada hingga Kamis (3/11) tercatat sapi sebanyak 781 ekor dan kambing 747 ekor," kata Kabid Peternakan DPKP Bontang, M Anas, di Bontang, Kamis (3/11).

Tim inti DPKP yang terdiri dua dokter hewan dan dua paramedis didampingi sejumlah staf telah melakukan pendataan dan pemeriksaan di sebagian besar titik penjualan sapi dan kambing di Kota Bontang.

Titik pantau antara lain  Jl Pupuk Raya, Rawa Indah, Jl KS Tubun, Pesantren Hidayatullah, Baiturahman Pupuk Kaltim.

"Titik penjualan yang belum dipantau di perumahan KCY kira-kira 10 ekor, dan khusus bursa hewan di pelataran Masjid Baiturahman dijadwalkan akan dipantau lagi Jumat (4/11) sore termasuk hewan yang telah dibeli masyarakat akan turut dilakukan pemeriksaan," kata Anas.

Harga hewan kurban di Kota Bontang bervariasi, untuk seekor sapi berkisar Rp8,5 juta-Rp13 juta, tetapi ada harga sapi termahal Rp18 juta per ekor, sementara harga seekor kambing berkisar Rp2 juta-Rp3 juta.

Sementara itu, Kepala Bagian Sosial Sekretariat Kota Bontang, Dobi Rizani, yang dikonfirmasi mengatakan, hewan kurban yang dibagikan ke masyarakat melalui mushala dan masjid sebanyak 30 ekor sapi.

"Bantuan hewan kurban melalui anggaran Bagian Sosial, dengan distribusi melalui mushala dan masjid diberikan dalam bentuk tunai, dan takmir mushala dan masjid langsung membelikan sendiri hewan kurban berupa sapi dengan harga kisaran Rp9 juta per ekornya," kata Dobi.

Terkait jumlah hewan kurban para pejabat, Dobi mengaku tidak mengetahui, karena itu tergantung masing-masing pribadi pejabat. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011