Kenohan (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi teknis meminta kepada para camat setempat untuk mendorong masyarakat desa terus berinovasi dalam menjalankan Badan Usaha Milik Desa, karena keberadaan BUMDes tersebut mampu mempercepat peningkatan ekonomi kerakyatan.

"Kewenangan BUMDes memang ada di desa, tapi kalau para camat terus mendorong kemajuannya, pasti pihak desa akan semakin bersemangat," ujar Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pemprov Kaltim Riani Tisnadewi di Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis.

Setiap desa diyakini memiliki sumber daya dan potensi yang berbeda-beda. Potensi yang ada perlu terperhatikan. Pengurus BUMDes harus aktif, kreatif, dinamis, dan inovatif dalam memperhatikan setiap sumber daya yang ada di masing-masing desa.

Sehari sebelumnya, saat melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan dana desa di Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara, ia juga minta camat setempat terus mendorong pemerintah desa bersama masyarakatnya lebih kreatif dalam menjalankan BUMDes.

Ia bahkan juga minta camat mengaktifkan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek), karena diyakini antara BUMDes dan Posyantek memiliki keterkaitan sehingga bisa menjalin kerja sama dalam membangun ekonomi desa, baik di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, maupun kegiatan ekonomi lain yang memerlukan teknologi terapan.

Riani juga mengatakan bahwa potensi yang tersebar pada sembilan desa dan semangat masyarakat desa di Kecamatan Kenohan jelas terlihat, apalagi dengan dukungan tenaga Pendamping Profesional, tentu mampu meningkatkan pemberdayaan melalui usaha kreatif.

Semangat membangun oleh masyarakat yang didukung dengan potensi yang ada, katanya, merupakan modal utama dalam memajukan desa melalui kegiatan ekonomi kreatif, sehingga hal ini diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan warga.

"Saya lihat masyarakatnya punya semangat maju, apalagi dengan adanya keterwakilan Pendamping Lokal Desa (PLD) yang tersebar di Kenohan, sehingga keberadaan PLD juga menjadi modal bagi desa dalam mengembangkan tiap potensi yang ada melalui pendampingan yang dilakukan," ujar Riani.

Terkait produk unggulan yang dikembangkan masyarakat desa, ia mendengar kekurangannya hanya terletak pada masalah pengemasan produk, ini berarti tinggal dilakukan pembinaan dan pelatihan agar pengemasan produknya makin baik dan rapi agar mampu bersaing di pasar lebih luas.(*)

 


 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018