Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, melakukan berbagai upaya mengantisipasi anak dengan pertumbuhan kerdil (stunting) akibat kurang gizi, karena minimnya asupan gizi berdampak pada pertumbuhan otak.

"Banyak langkah yang kami lakukan terkait stunting, selain menangani anak yang tumbuh kerdil, langkah lainnya adalah mengantisipasi mulai bayi dalam kandungan hingga anak yang dilahirkan,"ujar Kepala Dinkes Kabupaten Mahulu Agustinus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Rabu.

Sebagai langkah penanganan atau pengobatan bagi yang sudah terkena stunting, ia sedang menjalankan kegiatan bersama Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), hingga kader? Posyandu berupa pendataan, pemetaan, dan melakukan "screening" di masing-masing wilayah tugas.  Masing-masing Pustu yang dibantu dengan kader Posyandu, katanya, melakukan pendataan bagi yang sudah terkena stunting. Data dasar menyangkut nama dan alamat tersebut diolah di tiap-tiap Puskesmas untuk diserahkan ke kabupaten melalui Dinkes Mahulu, selanjutnya dilakukan penanganan. 

Sedangkan sebagai langkah antisipasi, pendataan yang dilakukan menyasar pada ibu hamil, balita, dan anak-anak yang rawan terkena stunting, yakni dengan cara memberi tambahan makanan bergizi dan penyuluhan kepada masyarakat.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, yakni secara fisik diperlihatkan dengan ukuran anak yang masih pendek untuk tingkat usianya.

Stunting terjadi pada anak karena kurangnya asupan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan, yakni mulai bayi dalam kandungan, ditambah dengan pola hidup yang tidak sehat sehingga dalam jangka panjang akan menyebabkan kualitas sumberdaya manusia yang tidak dapat mengembangkan potensi dirinya. 

Dalam langkah pencegahan, lanjut Teguh, yang paling penting adalah tingkat pemahaman ibu hamil dan kesadaran orang tua, karena pola hidup yang tidak memperhatikan gizi dapat memicu terjadinya stunting. 

Selama ini, lanjutnya, masih banyak warga yang kurang peduli terhadap pentingnya sayur mayur yang mampu mencukupi kebutuhan gizi, padahal hampir tiap rumah warga memiliki pekarangan yang bisa ditanami aneka sayur untuk melengkapi kebutuhan gizi.

"Kesadaran warga inilah yang terus kami tumbuhkan dan terus diberi pemahaman, karena stunting bukan hanya secara fisik kelihatan kerdil, tapi juga secara mental akan berpengaruh, bahkan mempengaruhi kecerdasan karena kekurangan gizi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan otak,"ucap Teguh. (*)
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018