Balikpapan (Antaranews Kaltim) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatukan jaringan kelistrikan Sistem Mahakam di Kalimantan Timur dengan Sistem Barito di Kalimantan Selatan melalui Gardu Induk PLN di Tanjung, Kalimantan Selatan, untuk membentuk jaringan Sistem Kalimantan.

"Tepat pukul 08.00 Waktu Indonesia Tengah pada 1 Juni lalu, kami mencapai sinkronisasi di Gardu Induk di Tanjung," kata General Manger PLN Kaltim dan Kaltara Riza Novianto Gustam dihubungi di Balikpapan, Senin.

Penggabungan kedua sistem itu membuat PLN memiliki daya mampu hingga 2.000 Mega Watt (MW) di kedua provinsi dan lebih dari cukup untuk melayani sekitar 2 juta pelanggan. Tercatat pada 1 Juni tersebut, beban puncak Sistem Kalimantan sebesar 960 MW.

Menurut Riza Novianto, penggabungan kedua sistem kelistrikan berarti penghematan, karena sejumlah pembangkit berbahan bakar minyak solar atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bisa diistirahatkan. Selanjutnya, PLN hanya mengaktifkan pembangkit-pembangkit tenaga uap yang berbahan bakar batu bara.

"Di Kaltim kita standby-kan PLTD dan gantinya dapat pasokan 30 MW dari Sistem Barito," katanya.

Produksi listrik dengan menggunakan PLTD bisa mencapai Rp3.000 per kwh, sementara listrik dari turbin yang digerakkan uap rebusan air dengan batu bara hanya Rp300 per kwh.

WH atau watt hour atau watt per jam adalah satuan produksi dan konsumsi energi listrik.

Sistem Kalimantan membantu melistriki dengan lebih murah wilayah Kalimantan Timur, di antara Sistem Mahakam dan Sistem Barito, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.

Kedua daerah itu didukung pasokan dari Sistem Barito, selain mendapat pasokan dari PLTU Kariangau di Sistem Mahakam.

Kabel listrik tegangan tinggi dipasang membentang di atas Teluk Balikpapan, tempat di mana Jembatan Pulau Balang dibangun.

"Pada 2020 kami targetkan Berau dan Kalimantan Utara juga bergabung dengan Sistem Kalimantan, termasuk juga hingga Kalimantan Barat," tambah Riza Novianto Gustam.

Berau adalah wilayah paling utara Provinsi Kalimantan Timur dan masih terpisah dari Sistem Mahakam, yang baru mencapai Sangatta. Sistem Mahakam melayani beban puncak hingga 392 MW, sementara daya mampunya mencapai 570 MW. (*)
Baca juga: PLN sambungkan Sistem Mahakam dan Sistem Barito
Baca juga: Seluruh desa di Kaltim terlayani listrik PLN
Baca juga: PLN targetkan seluruh Kaltara terjangkau listrik pada 2021

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018