Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Keamanan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur, diperketat pascaserangan teroris di Surabaya, Jawa Timur.
Seluruh orang dan kendaraan yang akan masuk kawasan parkir bandara itu diperiksa dengan teliti setelah mereka melewati gerbang parkir.
"Kami bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Bandara dan TNI Angkatan Udara," kata General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Handy Heryudhitiawan di Balikpapan, Selasa.
AP I adalah pengelola Bandara Sepinggan bersama dengan sejumlah bandara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Bersama polisi dan prajurit TNI-AU, petugas Aviation Security (Avsec) memeriksa setiap kendaraan yang akan mengantar penumpang ke terminal keberangkatan atau menuju gedung parkir. Mobil diperiksa bagian bawahnya dengan cermin, bagasi dan ruang penumpang.
Pengendara motor juga diminta memperlihatkan isi bagasinya atau bagian bawah jok motornya.
Selain itu, para petugas Avsec juga berpatroli ke seluruh kawasan, mengamati suasana dan setiap orang, apalagi yang dianggap mencurigakan.
"Bandara merupakan objek vital nasional, oleh karenanya dalam menghadapi ancaman teror yang terjadi saat ini, kami akan terus personil menyiagakan personel maupun peralatan, termasuk di dalamnya CCTV, X-ray, pemeriksaan walk through," kata GM Heryudhitiawan.
Di sisi lain, para pihak di Bandara Sepinggan sejauh ini sudah beberapa kali mengikuti pelatihan keadaan darurat di bandara, termasuk diantaranya bila ada ancaman teror bom.
"Pelatihan itu bertujuan agar kita tahu apa yang dilakukan bila terjadi hal-hal darurat seperti itu, tahu dan bisa berkoordinasi dengan siapa, termasuk bagaimana mengamankan penumpang lain dan meminimalkan korban dan kerusakan," kata Heryudhitiawan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Seluruh orang dan kendaraan yang akan masuk kawasan parkir bandara itu diperiksa dengan teliti setelah mereka melewati gerbang parkir.
"Kami bekerja sama dengan Kepolisian Sektor Bandara dan TNI Angkatan Udara," kata General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Handy Heryudhitiawan di Balikpapan, Selasa.
AP I adalah pengelola Bandara Sepinggan bersama dengan sejumlah bandara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Bersama polisi dan prajurit TNI-AU, petugas Aviation Security (Avsec) memeriksa setiap kendaraan yang akan mengantar penumpang ke terminal keberangkatan atau menuju gedung parkir. Mobil diperiksa bagian bawahnya dengan cermin, bagasi dan ruang penumpang.
Pengendara motor juga diminta memperlihatkan isi bagasinya atau bagian bawah jok motornya.
Selain itu, para petugas Avsec juga berpatroli ke seluruh kawasan, mengamati suasana dan setiap orang, apalagi yang dianggap mencurigakan.
"Bandara merupakan objek vital nasional, oleh karenanya dalam menghadapi ancaman teror yang terjadi saat ini, kami akan terus personil menyiagakan personel maupun peralatan, termasuk di dalamnya CCTV, X-ray, pemeriksaan walk through," kata GM Heryudhitiawan.
Di sisi lain, para pihak di Bandara Sepinggan sejauh ini sudah beberapa kali mengikuti pelatihan keadaan darurat di bandara, termasuk diantaranya bila ada ancaman teror bom.
"Pelatihan itu bertujuan agar kita tahu apa yang dilakukan bila terjadi hal-hal darurat seperti itu, tahu dan bisa berkoordinasi dengan siapa, termasuk bagaimana mengamankan penumpang lain dan meminimalkan korban dan kerusakan," kata Heryudhitiawan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018