Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Stok hewan kurban baik sapi mapun kambing yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim untuk menunjang Hari Raya Idul Adha meningkat 10 persen, yakni dari 14.000 ekor pada 2010 menjadi 15.000 ekor pada 2011.

Ketersediaan hewan kurban untuk memberi kemudahan umat Islam agar tidak sulit mencari hewan kurban yang sehat dan layak untuk dipotong sebagaimana Syariat Islam," ucap Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Timur (Kaltim) H Ibrahim di Samarinda, Selasa.

Dari sebanyak 15.000 ekor tersebut, lanjut dia, sekitar 30 atau 40 persen yang mampu dicukupi peternak lokal, sedangkan sisanya sekitar 70 persen masih didatangkan dari luar daerah, yakni dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pulau Sulawesi.

Dia berharap di tahun-tahun mendatang, Kaltim tidak perlu lagi mendatangkan sapi dari luar daerah, pasalnya sapi lokal lebih disukai masyarakat Kaltim karena pola penggemukkan yang dilakukan masih secara alami.

Dari proses peternakan alami tersebut, warga menilai rasa dagingnya lebih enak karena pakan yang ada juga secara alami, atau belum ada campuran sebagaiman peternak dari daerah lain dilakukan dengan semi modern.

Namun karena kemampuan ketersediaan sapi lokal masih sangat terbatas, sehingga mau tidak mau harus mendatangkan sapi dari luar daerah untuk mencukupi permintaan masyarakat yang tinggi.

Selain ketersediaan dan kemampuan peternak sapi yang terbatas, juga karena kelompok tani yang mengusahakannya masih sedikit, khusus dalam kegiatan peternak pembibitan dan penggemukan, sehingga produksinya tidak terlalu banyak.

Terkait dengan itu, pihaknya melalui berbagai kegiatan, termasuk dukungan kepada pemerintah kabupaten maupun kota, bahkan dukungan untuk semua kelompok tani ternak, selalu berupaya meningkatkan produktivitas ternak lokal.

Sedangkan untuk menjaga keamanan serta terjaminnya kesehatan hewan kurban, telah dibentuk tim di kabupaten/kota. Tim ini bertugas melakukan monitoring terhadap kegiatan jual beli maupun masuknya hewan dari luar Kaltim.

Tim tersebut akan memantau kesehatan hewan kurban dari berbagai penyakit berbahaya, seperti antrax, mulut dan kuku, maupun penyakit hewan lainnya.

"Tim ini juga rutin menyampaikan laporan terhadap kondisi serta ketersediaan hewan ternak di seluruh wilayah Kaltim, terutama selama menjelang Hari Raya Idul Adha," Ujar Ibrahim.(*)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011