Tana Paser (Antaranews Kaltim) - Sebanyak 1.785 tabung elpiji bersubsidi 3 kilogram dijual melalui operasi pasar yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Paser di sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Long Ikis, Minggu (25/3). 

Penyidik Disperindagkop UKM Paser Marwan Natsir mengatakan operasi pasar ini dilakukan untuk menekan melonjaknya harga elpiji tabung bersubsidi dari harga eceran yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Ada 1.785 tabung gas yang kita lakukan operasi pasar, yaitu di Desa Lombok, Pait, Atang pait, Kelurahan Long Ikis, Kayungo, Lampi, Desa Olung, serta Desa Tajur. Tujuannya untuk menekan harga elpiji subsidi yang tinggi," kata Marwan Natsir.

Menurut Marwan, harga eceran isi ulang elpiji tabung bersubsidi di Kecamatan Long Ikis sudah mencapai pada harga Rp35 ribu per tabung, melebihi dari harga eceran tertinggi yang ditentukan pemkab sebesar Rp22 ribu per tabung.

Oleh karena itu, DIsperindagkop UKM Paser dengan melakukan operasi pasar sejak Sabtu (24/3) pagi hingga Minggu (25/3) dini hari.

"Operasi pasar kita lakukan sejak Sabtu (24/3) pagi hingga menjelang Minggu pagi," kata Marwan Natsir.

Persoalan elpiji tabung bersubsidi di wilayah Paser sering menjadi keluhan masyarakat, karena harganya yang terlampau tinggi bahkan pernah mencapai Rp75 ribu per tabung.

Marwan menilai perlu adanya pengawasan yang baik yang secara konsisten dilakukan terhadap penjualan elpiji tabung bersubsidi di tingkat agen, pangkalan hingga pengecer.

Ribuan tabung gas yang dijual melalui operasi pasar itu merupakan stok dari enam pangkalan di Kecamatan Long Ikis. 

"Barang yang dioperasikan adalah barang milik enam pangkalan. Namun, kami yang melakukan pengawasan pendistribusiannya (penjualannya) ke masyarakat agar harga sesuai dengan yang ditetapkan," kata Marwan. (*/ Kominfo Paser)
Baca juga: Disperindagkop Paser bagi delapan zona HET elpiji subsidi
Baca juga: Pertamina tambah pasokan elpiji subsidi di Kaltim

Pewarta: R Wartono

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018