Penajam (Antaranews Kaltim) - Peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek pembangunan jembatan tol penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dijadwalkan pada April 2018.
Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar saat ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan bahwa Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berencana meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan di atas Teluk Balikpapan itu.
"Pada pertemuan di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda pada Rabu (7/3), Bapak Gubernur bilang kalau Presiden Joko Widodo hanya mau melakukan peresmian, sehingga nanti akan meminta Pak Jusuf Kalla untuk hadir," kata Yursan.
Saat pertemuan itu, Gubernur juga menjelaskan bahwa proyek pembangunan jembatan tol itu telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dan pelaksanaannya tinggal menunggu persetujuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"Gubernur berharap kepastian dari menteri itu segera diperoleh, jadi paling lambat peletakan batu pertama jembatan tol Penajam-Balikpapan dapat dilaksanakan April 2018," tambah Yusran.
Awang Faroek Ishak juga mengingatkan, jika jembatan tol sudah terbangun, kendaraan berat tidak boleh melintas dan diarahkan melalui Jembatan Pulau Balang yang akan rampung pada 2019.
Yusran Aspar juga berharap peletakan batu pertama pembangunan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara, menuju Melawai Kota Balikpapan tersebut segara dilaksanakan sebelum masa jabatannya sebagai Bupati Penajam Paser Utara berakhir.
Menurut ia, pembangunan jembatan tol penghubung yang berdasarkan perencanaan masa pengerjaannya sekitar empat tahun dengan nilai investasi mencapai Rp16,2 triliun itu, bukan mimpi atau khayalan tetapi sebuah kenyataan di depan mata.
Yusran Aspar menyatakan, kemajuan proses proyek pembangunan jembatan sepanjang 7,75 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut tinggal menunggu surat penunjukan Menteri PUPR sebagai pemrakarsa, kemudian dilanjutkan pelaksanaan tender investasi.
"Dengan kata lain, berkas yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan tol itu sudah lengkap dan siap dilaksanakan," tambahnya. (*)
Baca juga: Jembatan Penajam-Balikpapan diperkirakan operasional 2021
Baca juga: SK pemrakarsa jembatan Penajam-Balikpapan diserahkan Kemenkeu
Baca juga: Jembatan Penajam-Balikpapan Pemecah Kemacetan Kota Balikpapan
Baca juga: Pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan tahap penyertaan modal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar saat ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan bahwa Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berencana meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan di atas Teluk Balikpapan itu.
"Pada pertemuan di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda pada Rabu (7/3), Bapak Gubernur bilang kalau Presiden Joko Widodo hanya mau melakukan peresmian, sehingga nanti akan meminta Pak Jusuf Kalla untuk hadir," kata Yursan.
Saat pertemuan itu, Gubernur juga menjelaskan bahwa proyek pembangunan jembatan tol itu telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dan pelaksanaannya tinggal menunggu persetujuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"Gubernur berharap kepastian dari menteri itu segera diperoleh, jadi paling lambat peletakan batu pertama jembatan tol Penajam-Balikpapan dapat dilaksanakan April 2018," tambah Yusran.
Awang Faroek Ishak juga mengingatkan, jika jembatan tol sudah terbangun, kendaraan berat tidak boleh melintas dan diarahkan melalui Jembatan Pulau Balang yang akan rampung pada 2019.
Yusran Aspar juga berharap peletakan batu pertama pembangunan jembatan tol penghubung dari titik Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara, menuju Melawai Kota Balikpapan tersebut segara dilaksanakan sebelum masa jabatannya sebagai Bupati Penajam Paser Utara berakhir.
Menurut ia, pembangunan jembatan tol penghubung yang berdasarkan perencanaan masa pengerjaannya sekitar empat tahun dengan nilai investasi mencapai Rp16,2 triliun itu, bukan mimpi atau khayalan tetapi sebuah kenyataan di depan mata.
Yusran Aspar menyatakan, kemajuan proses proyek pembangunan jembatan sepanjang 7,75 kilometer dengan lebar 33 meter tersebut tinggal menunggu surat penunjukan Menteri PUPR sebagai pemrakarsa, kemudian dilanjutkan pelaksanaan tender investasi.
"Dengan kata lain, berkas yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan tol itu sudah lengkap dan siap dilaksanakan," tambahnya. (*)
Baca juga: Jembatan Penajam-Balikpapan diperkirakan operasional 2021
Baca juga: SK pemrakarsa jembatan Penajam-Balikpapan diserahkan Kemenkeu
Baca juga: Jembatan Penajam-Balikpapan Pemecah Kemacetan Kota Balikpapan
Baca juga: Pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan tahap penyertaan modal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018